Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penemuan 4 Mayat Tanpa Kepala di Lampung Selatan, Kriminolog Menduga Korban Pembunuhan Berantai

Kompas.com - 15/09/2023, 11:33 WIB
Rachmawati

Editor

Diharapkan informasi tambahan dari keluarga bisa menjadi data pembanding untuk hasil pemeriksaan DNA yang sedang dilakukan.

Baca juga: Kasus Mayat Tanpa Kepala di Lampung, Ini Urutan Waktu Penemuan 4 Jasad Korban

Bagaimana hasil otopsi?

Kabid Humas Polda Lampung, Umi Fadilah Astutik, menyebut berdasarkan hasil autopsi tidak ada tanda-tanda kekerasan pada keempat jasad tersebut.

Itu mengapa, imbuhnya, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian mereka.

Hasil autopsi juga menjelaskan tidak ditemukan bekas sayatan atau luka yang menandakan empat mayat itu dimutilasi.

Pasalnya pada salah satu dari kedua mayat yang ditemukan, masih ada tulang atas yang menyambung dengan tengkorak serta tulang leher.

Selain itu tidak ada tanda goresan di sendi tangan dan kaki yang mengindikasikan telah dipotong secara paksa.

Baca juga: Satu Jasad Tanpa Kepala di Lampung Memakai Kaus Bersablon Mamae Zahra

Kepala Instalasi Forensik dan Pemulasaran Jenazah di RS Polda Kampung, dr Andriyani, memperkirakan waktu kematian dua korban sekitar dua pekan lalu atau kurang dari satu bulan.

Ini merujuk pada organ dalam kedua mayat bahwa belum terjadi pembusukan.

Tak hanya itu saja, di mayat tersebut juga masih mengeluarkan feses. Artinya sebelum korban meninggal sempat makan.

Apakah terkait tindak pidana?

Kabid Humas Polda Lampung, Umi Fadilah Astutik, mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah terkait dengan adanya tindak pidana.

Sebab fokus kepolisian masih berupaya mengungkap identitas korban. Tapi yang pasti, polisi telah memeriksa 19 saksi.

Mereka adalah orang-orang yang mengetahui penemuan mayat.

"Misalnya ada yang pertama kali datang dan melihat. Jadi mereka orang-orang yang sudah mengetahui saat itu ditemukan mayat," ujar Umi Fadilah Astutik.

Sejak posko pengaduan dibuka, sambungnya, Polres Tanggamus sudah menerima 11 aduan via telepon terkait kehilangan orang atau kerabat.

Mereka berasal dari Jakarta, Lampung, dan beberapa dari wilayah Jawa.

Baca juga: Polisi Ungkap Ciri-ciri 4 Mayat Tanpa Kepala yang Ditemukan di Pesisir Lampung

Dan ada pula yang datang langsung ke Polres Lampung Selatan dan menyambangi rumah sakit -lokasi forensik.

Akan tetapi, hasil skrining menunjukkan tidak ada kesesuaian ciri pada jasad yang ditemukan.

"Kami optimistis mengungkap kasus ini dengan bantuan masyarakat. Kami imbau apabila ada anggota keluarga yang hilang atau tidak pulang silakan menghubungi hotline kami atau langsung datang ke Polres Lampung Selatan atau Polres Tanggamus."

Kriminolog duga pembunuhan berantai

Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menduga kuat keempat mayat tanpa kepala ini mengarah ke tindak pidana pembunuhan.

Dugaan itu merujuk pada luka anggota tubuh yang sama, yakni kepala, persendian tangan, dan kaki. Dugaan juga didasari pada lokasi pembuangan jenazah, yaitu di laut.

"Jadi nampaknya ini [perlukaan yang sama] signature dari si pelaku," ujar Adrianus Meliala kepada BBC News Indonesia.

Si pelaku, dugaannya sengaja mengincar kepala dan pergelangan tangan karena di situlah 'kandungan' penanda diri atau identitas terbanyak.

Baca juga: Soal Mayat Tanpa Kepala Ditemukan di Pesisir Lampung, Kapolda: Lapor Jika Ada Keluarga yang Hilang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com