Adrianus juga berkata motif pelaku menghilangkan penanda diri korban dimaksudkan untuk menghilangkan jejak.
Tujuannya supaya dia terhindari dari jerat hukum atau agar dia tidak perlu melarikan diri dan bertindak seperti biasa namun caranya merusak korban.
"Namun yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah andaikan dia [pelaku] memutilasi korban agar tetap bisa beraktivitas biasa tanpa ketahuan untuk apa ada eksekusi kedua, ketiga, keempat?" ujarnya.
"Apakah ada keterpaksaan bagi dia untuk melakukan eksekusi berkali-kali? Atau ada kenikmatan tersendiri? Atau ada perintah dari luar atau kondisi psikotik?"
Adrianus Meliala mengatakan, semestinya polisi bisa mengambil kesimpulan sementara dengan melihat luka sayatan pada tubuh korban.
Jika lukanya sangat rapi seperti mengikuti anatomi tubuh, menurut Adrianus, pelaku diasumsikan pernah 'belajar' atau melihat proses mutilasi.
"Dan kalau lihat signature dari segi perlukaan yang sama, dibuang dengan tipologi sama, maka bisa kita duga pelakunya satu orang yang sama," imbuhnya.
Krimonolog UI, Josias Simon juga sependapat. Ia meyakini pelaku sudah 'berpengalaman' dan penuh persiapan dalam melakukan aksinya.
"Ini bukan aksi spontan karena dibuang ke laut dengan harapan tidak ditemukan."
Baca juga: Misteri Penemuan 4 Jenazah Tanpa Kepala, Tangan, dan Kaki di Lampung...
Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, berkata kunci untuk mengungkap peristiwa ini adalah dengan mengetahui dulu identitas para korban.
Kemudian mencari keterkaitan atau hubungan antar-korban.
"Kalau misalnya mereka berada di satu kantor, bisa diduga pelakunya ada hubungan dengan dunia kerja."
"Atau kalau sama-sama di desa tertentu.. atau apalah yang menguatkan di antara empat jasad itu, polisi bisa memperkecil arah lidiknya. Bisa mengerucutkan siapa pelakunya."
Sebab polisi, menurut dia, tidak bisa mengumpulkan bukti-bukti dari lokasi kejadian perkara lantaran lokasinya yang sudah tersapu lautan.
Baca juga: Dalam 1 Bulan, 4 Mayat Tanpa Kepala Ditemukan di Perairan Lampung
"Idealnya kan biasanya penyelidikan dari TKP, tapi karena TKP sudah bersih maka polisi akan ambil dari luar seperti kerabat korban untuk tahu hubungan dengan pelaku."
Penemuan empat mayat tanpa kepala ini menarik perhatian publik. Di media sosial, beragam spekulasi liar berhamburan.
Di X, yang sebelumnya bernama Twitter, akun @13onkersoof menduga kasus ini terkait perdagangan orang yang dipaksa bekerja di kapal ikan.
Kecurigaan itu didasari ciri korban yang memakai celana training dan kaos bertuliskan Sinar Intan.
Di Tiktok, akun @itsmillow menduga potongan tubuh korban diambil untuk ritual tertentu.
Baca juga: Sehari, 2 Mayat Tanpa Kepala Ditemukan di Lampung Selatan di Tempat Berbeda
Namun, akun-akun lain menampik sangkaan itu dengan dugaan bahwa kepala dan pergelangan tangan dimutilasi agar mempersulit identifikasi.
Selain itu ada juga yang meyakini kalau kasus ini adalah serial pembunuhan baru di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.