KOMPAS.com - Sejumlah pasien yang berobat ke klinik maupun poliklinik di tiga rumah sakit milik pemerintah daerah di Jayapura, Papua, mengeluhkan lambannya pelayanan kesehatan.
Mereka mengaku harus menunggu setidaknya dua jam lebih untuk konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter yang bertugas.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta masyarakat untuk memahami situasi tersebut lantaran para dokter spesialis dan sub spesialis di RSUD Abepura, RSUD Dok II Jayapura dan RSJ Abepura sedang memperjuangkan tunjangan tambahan penghasilan (TPP) yang disebutnya tidak manusiawi.
Adapun kepastian soal tuntutan TPP tersebut, menurut Ketua Umum IDI Mohammad Adib Khumaidi, akan diputuskan dalam satu atau dua hari ke depan.
Baca juga: Tragedi Miras Oplosan dengan Alkohol 96 Persen Tewaskan 4 Warga Jayapura
Lala Murib bercerita tiba di klinik RSUD Abepura pukul 07.00 WIT. Ia datang sepagi mungkin untuk memeriksa kondisi anaknya Uli Mabel yang memiliki benjolan di bagian belakang tubuh.
Ia khawatir, benjolan itu adalah tumor.
Begitu sampai di klinik, petugas kesehatan di sana mengatakan akan ada dokter yang melayani. Karena itu dia ditanya tentang keluhan apa saja yang dialami sang anak.
Saat diberi nomor antrean, Lala Murib dan anaknya yang berusia 20 tahun diminta menunggu panggilan.
Tapi sampai kira-kira pukul 10.15 WIT baru namanya dipanggil dokter untuk pemeriksaan.
"Cukup lama kami menunggu dokter," ujar Lala kepada wartawan Musa Abubar yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Baca juga: 4 Warga Jayapura Tewas dan 7 Dirawat Usai Pesta Miras Oplosan
Pasien lainnya, Muhammad Husni Hasnawi, yang menunggu di poliklinik RSUD Abepura justru pernah diminta pulang oleh petugas kesehatan karena alasan tidak ada dokter yang bertugas.
Kejadian itu, kata Husni, terjadi pekan lalu. Padahal jarak tempat tinggalnya dan rumah sakit cukup jauh.
"Waktu itu saya diminta balik ke RSUD Abepura hari Senin tanggal 4 September karena tidak ada dokter," ucapnya.
"Sudah tiga kali bolak-balik dari Dok V Jayapura ke RSUD Abepura. Saya harap hari ini ada dokter supaya bisa kasih obat," sambungnya.
Husni mengidap kelainan pada kulitnya sehingga harus diberikan obat salep.
Sepanjang berobat di RSUD Abepura, Husni berkata pelayanan kesehatan di sini terbilang cepat. Ia tak perlu menunggu dua jam lebih seperti sekarang.
"Sebelumnya tidak seperti ini, kalau pasien datang pagi cepat dapat pelayanan," imbuhnya.
Baca juga: Kantor Kemenag Kabupaten Jayapura Terbakar, Polisi Lakukan Penyelidikan
Situasi yang tak jauh berbeda juga terjadi di RSJ Abepura dan RSUD Jayapura.
Salah satu keluarga pasien, Neti Ayu mengantar anaknya untuk pemeriksaan ke RSJ Abepura.