Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Mataram Terancam Darurat Sampah Imbas Aksi Penolakan Perluasan TPA Kebon Kongok

Kompas.com - 31/08/2023, 21:55 WIB
Idham Khalid,
Krisiandi

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, terancam darurat sampah setelah warga Desa Taman Ayu, Lombok Barat menolak perluasan landfill atau lokasi pembuangan sampah baru di TPA Kebon Kongok. 

Kepala Bidang (Kabid) Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Vidi Partisan Yuris Gamanjaya mengatakan, sudah tiga hari ini atau sejak Senin (28/8/2023) TPA Kebon Kongok ditutup warga, sehingga pihaknya harus mencari solusi atas persoalan tersebut.

"Alhamdulillah selama berlangsung penutupan ini sudah berlangsung tiga hari ini tidak ada masalah. Dalam artian masyarakat ini tetap membuang seperti normal," kata Vidi melalui sambungan telepon, Kamis (31/2023).

Baca juga: Telan Rp 30,5 M, Pabrik Sampah di TPA Kebon Kongok NTB Mampu Hasilkan 15 Ton RDF Per Hari

Meski saat ini pembuangan sampah masih berjalan lancar, Vidi memperkirakan  lokasi pembuangan sampah sementara (TPS) Kota Mataram hanya bisa menampung sampah hanya untuk dua hari ke depan. 

Jika dalam dua hari nanti, TPA masih ditutup, sampah di permukiman bisa menggunung. Kota Mataram bisa jadi mengalami darurat sampah.  

"Kalau jangka panjang TPA tidak dibuka pasti kita terganggu karena lahan kita kan terbatas. Tidak akan ada alternatif lagi, kita mau taruh di mana, ini akan menjadi PR besar bagi Kota Mataram. Untuk dua hari ke depan masih aman, tapi kalau lebih ini jadi personalan," kata Vidi.

Disampaikan Vidi, sampah di Kota Mataram per harinya mencapai 180 ton yang berasal dari rumah tangga dan industriu. 

"Untuk sementara kita buang di TPS Sndubaye," kata Vidi.

Pihaknya berharap Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi segera bisa bernegosiasi dengan warga Taman Ayu yang akan menjadi lokasi perluasan dari TPA Kebon Kongok.

Baca juga: Ditolak Warga, Belasan Truk Sampah yang Dikawal Polisi Bersenjata Putar Balik

"Jadi mereka masih melakukan negosiasi dengan warga, semoga segera mendapatkan kesepakatan, sehingga kita saling soport untuk bisa mengatasi sampah ini," kata Vidi.

Sebelumnya diberitakan, Warga Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat masih kekeh bertahan menolak lokasi landfill baru atau lokasi pembuangan sampah baru TPA Kebon Kongok yang berada di desanya.

Bahkan pada Kamis (31/8/2023) pagi ini sejumlah truk pengangkut sampah yang siap membuang sampah di tempat baru itu digagalkan warga karena belum ada kekesepakatan dengan warga desa setempat.

"Tadi truk-truk sampah sudah banyak mengantri di land fill baru itu, tapi kami negosiasi sama Kabid (Kepala Bidang) sampah (LHK NTB) huntuk jangan dulu membuang disana mengingat belum ada kesepakatan," kata Zaini perwakilan warga setempat.


Diceritakan Zaini, truk pengangkut sampah tersebut sudah siap untuk membuang sampah dengan sejumlah aparat kepolisian yang berjaga dengan bersenjata lengkap.

"Ada juga tadi kepolisian yang hadir, pakai motor tril dengan bersenjata lengkap. Tapi akhirnya truk itu balik kanan setelah kita negosiasi," kata Zaini.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com