Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nak, Negara Sudah Menjamin Kesehatanmu, Bahkan sejak dalam Kandungan"

Kompas.com - 31/08/2023, 16:02 WIB
Iqbal Fahmi,
Khairina

Tim Redaksi

Kehamilannya kali ini, bagi Baeti, seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, dia bersyukur atas anugerah Tuhan pada keluarganya. Tapi di sisi lain, Baeti gelisah membayangkan besarnya biaya persalinan jika kelak terpaksa menjalani operasi.

Bagaimana tidak, untuk melakukan bedah caesar, Baeti harus menyiapkan tabungan hingga belasan juta rupiah. Padahal ekonomi keluarganya saat ini masihlah meraba-raba. Karena sepulangnya dari Ibu Kota, suami Baeti praktis hanya bekerja sebagai buruh proyek dengan penghasilan yang tak pasti.

“Dulu waktu suami masih kerja di pabrik pernah punya kartu BPJS Kesehatan, tapi sejak kena PHK sudah tidak aktif lagi, jadi sejak itu selalu pakai pasien umum,” katanya.

Baca juga: Pesantren Tebuireng Punya RS untuk Warga Miskin Tak Tertangani BPJS

Atas panduan dari bidan, pada Februari 2023, Baeti dan suami mulai mengurus berkas pengajuan aktivasi ulang kepesertaan mereka di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Kesehatan.

Berbekal surat keterangan dokter dari Puskesman dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa, mereka mengajukan diri sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS) ke Dinas Sosial Kabupaten Purbalingga.

“Kebetulan nama saya sudah masuk ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos. Alhamdulillah, pengajuan saya diterima dan sudah aktif dua bulan sebelum persalinan,” ujarnya.

Dengan asuransi di tangan, Baeti sudah tidak was-was lagi akan biaya persalinan. Sebab, peserta JKN-KIS PBI seperti dia akan mendapat subsidi penuh dari pemerintah untuk iur biaya tiap bulan.

Bahkan, saat KIS barunya aktif kembali, Baeti langsung memanfaatkannya untuk pemeriksaan ultrasonografi (USG), cek laboratorium, dan kontrol rutin trimester akhir dengan cuma-cuma.

“Sejak punya KIS rasanya tenang, sudah tidak ketar-ketir bayar ini berapa, bayar itu berapa, semuanya gratis,” ungkapnya.


Waktu yang didamba

Akhirnya, harinya yang ditunggu-tunggu pun tiba. 19 Juli 2023 adalah hari perkiraan lahir (HPL). Di hari itu, suami Baeti absen kerja, kendaraan tetangga pun siap siaga mengantar jika sewaktu-waktu Baeti mengalami kontraksi.

Siang berganti malam, tapi tanda-tanda yang dinanti tak kunjung terjadi. Keesokan paginya, Baeti langsung berkonsultasi ke Puskesmas dan mendapat rujukan ke Rumah Sakit Harapan Ibu (RSHI) Purbalingga.

“Katanya, saya mengalami serotinus atau kehamilan lewat waktu, jadi siangnya langsung dirujuk ke RSHI,” ujarnya.

Sabtu (22/7/2023) siang, Baeti diminta rawat inap. Anehnya, walau sempat diinduksi, hingga lewat hari, kandungannya masih tetap bergeming.

Karena cairan ketuban mulai berkurang dan membahayakan keselamatan bayi, pada Minggu (23/7/2023) pagi, dokter memutuskan tindakan bedah caesar untuk persalinan Baeti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com