Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telluk, Makanan Khas Dayak Lundayeh, Baru Bisa Dinikmati Setelah Seminggu Dibuat

Kompas.com - 18/08/2023, 05:30 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Warga Adat Dayak Lundayeh, memiliki tradisi dan kekayaan alam yang kaya.

Selain sumber air asin yang menjadi bahan baku garam gunung, Krayan juga memiliki Padi Adan yang menjadi makanan favorit Sultan Brunei Hasanul Bolkiah.

Selain itu, Krayan juga memiliki sejumlah makanan khas, yang belum banyak diketahui. Salah satunya adalah telluk.

Baca juga: Populasi Kerbau Krayan Menurun, Ancaman Serius Terhadap Eksistensi Padi Organik Adan

Telluk, menjadi sajian kuliner adat yang disuguhkan pada HUT ke- 78 di perbatasan RI - Malaysia.

Salah satu pembuat telluk, Len Herawati menuturkan, telluk bisa dibuat menggunakan ikan ataupun daging.

"Saya buat telluk kali ini pakai ikan lawit tuan dan lawit bladus. Itu ikan yang hidup di sawah,"ujarnya, Kamis (17/8/2023).

Baca juga: Upacara HUT Ke-78 RI di Krayan, Gubernur Kaltara Sebut Masih Banyak yang Akan Dibenahi
Len mengatakan, untuk memasak telluk, bahannya cukup sederhana.

Hanya ikan mentah yang sudah dipisahkan dari tulang dan kepalanya, lalu diberi daun appa untuk penyedap rasa, garam, dan dicampur daun ubi.


Bahan bahan tersebut, dimasukkan dalam toples, ditambahkan sedikit air.

"Kalau sudah tercampur semua, disimpan saja jangan pernah buka tutupnya. Baru bisa dimakan minimal setelah seminggu, bisa juga kalau rasanya mau lebih asam, tunggu sampai tiga minggu,"katanya.

Cita rasa Telluk memang cukup khas, ada rasa asin karena kandungan garam, asam akibat fermentasi, dan aromanya sedikit amis.

Telluk biasanya dimakan sebagai pengganti sambal karena rasanya yang mirip acar.

"Kalau mau dimakan, tambahkan bumbu lalu tumis, supaya amisnya hilang,"jelasnya.

Cara membuat telluk sudah berbeda dibandingkan dulu yang masih menggunakan tabung bambu, dan dipendam di tengah sawah untuk menghindari gangguan anjing maupun binatang buas.

"Kalau sekarang, orang akan memasak kembali kalau mau dimakan. Tempatnya juga bukan bambu, tapi toples. Tapi rasanya sama saja,"kata Len.

Dalam jamuan ataupun hidangan sehari hari, telluk akan dimakan dengan nasi Adan dengan lauk ikan bakar atau daging bakar.

Lebih nikmat lagi jika minumannya adalah jus buah saleh alias Bunga Kecombrang.

Minuman unik ini sangat segar dan melegakan tenggorokan, terlebih jika dikonsumsi saat panas, sambil menikmati telluk.

"Kalau sudah ada Bunga Saleh, kita parut itu, tambahkan parutan jambu biji, diperas, ditambahkan gula tebu. Itu nikmat sekali, kata orang macam teringat semua memori indah zaman muda dulu," Len Herawati berkelakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com