Agus, selaku pengurus Masjid Al-Hijrah PLBN Skouw menjelaskan bahwa pihaknya selalu membangun koordinasi dan komunikasi serta memperkuat silahturahmi bersama semua pihak. Tujuannya, menciptakan kedamaian di wilayah perbatasan RI-PNG di PLBN Skouw.
“Kami tetap menjaga hubungan baik dengan pihak gereja, tokoh adat sebagai pemilik hak ulayat, (dan) para anggota Satgas TNI yang bertugas di wilayah perbatasan, guna menjaga keamanan dan kedamaian di perbatasan,” ungkapnya.
Baca juga: Kisah Merah Putih di Tepi Batas Tanah Air
Adapun Bastian bertutur bahwa di setiap hari di rentang waktu pukul 09.00-17.00 WIT, warga Papua Nugini dan Indonesia beraktivitas di perbatasan Skouw.
Sebagai tokoh agama, lanjut Bastian, dirinya terus memberikan pesan-pesan kepada setiap jemaat, guna menjaga keamanan dan kedamaian, sehingga aktivitas di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini tetap berjalan baik.
“Kami terus menjaga kedamaian dengan membangun hubungan yang baik dengan tokoh agama yang lain, tokoh adat sebagai pemilik hak ulayat dan anggota TNI, imigrasi, maupun BNPP yang bertugas di wilayah perbatasan Skouw,” ujar Bastian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.