Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Miskin Ekstrem di Sumbawa: Anak Putus Sekolah, Pinjam Tanah untuk Bangun Rumah

Kompas.com - 08/08/2023, 17:10 WIB
Susi Gustiana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Anak pertama, yaitu Sukma (14) hanya bersekolah sampai tamat SD. Kondisi Sukma memiliki disabilitas wicara dan intelektual. Gara-gara itu orangtuanya tidak bisa melanjutkan pendidikan sang anak.

Sukma pernah ditawari di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang berlokasi di Kecamatan Alas, tetapi orangtuanya tak mampu mengantarkannya karena jarak yang cukup jauh.

"Kami tidak punya kendaraan untuk antar tiap hari. Untuk makan saja susah, bagaimana kami akses SLB yang cukup jauh itu," ucap Sahami.

Baca juga: Polres Sumbawa Tetapkan 6 Tersangka Dugaan Korupsi Pembangunan Puskesmas Ropang

Sedangkan, anak kedua, Mahendra (13), tidak bisa merasakan bangku sekolah dasar. Kondisi Mahendra disabilitas wicara, intelektual dan autis.

Kondisi Mahendra serba terbatas, bagaimana pun upaya yang dilakukan untuk mengenalkan huruf dan angka sama sekali susah untuk ditanamkan.

Baca juga: Melihat Tradisi Malala, Meramu Minyak Tradisional Khas Sumbawa Saat Muharam

Sementara, Mahendri (12) sudah kelas satu SMP. Ia tidak memiliki disabilitas apa pun. Namun tubuhnya kurus, tidak seperti anak lain seumurannya.

Sahami dan Saparuddin berharap Mahendri bisa meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi agar bisa membantu perekonomian keluarga di masa depan.

Kondisi ekonomi keluarga ini semakin merosot saat Program Keluarga Harapan (PKH) dicabut dari pemerintah pusat.

"PKH kami tidak lagi cair saat pandemi Covid-19 pada 2020. Entah apa alasannya," jelas Sahami.

Ia sudah melaporkan hal itu ke pemerintah desa dan petugas dari Dinas Sosial, tetapi tetap saja PKH sudah tidak aktif lagi.

Saat ini keluarga Sahami hanya menerima bantuan sembako dari pemerintah desa.

"Sembako itu berupa beras 10 kilo dan telur 40 biji tiap dua bulan. Bisa pilih sembako atau uang Rp 200.000. Tetapi Juli dan Agustus 2023 ini belum cair," ucap Sahami.

Berbagai upaya sudah dilakukan Sahami dan Saparuddin agar keluar dari kondisi kemiskinan ekstrem. Terbatasnya lapangan pekerjaan dan kehidupan masyarakat desa yang serba terbatas membuat mereka masih terjebak di jurang kemiskinan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sempat Tertutup Longsor, Jalan Penghubung Tanah Bumbu dan HSS Kalsel Kini Bisa Dilalui

Sempat Tertutup Longsor, Jalan Penghubung Tanah Bumbu dan HSS Kalsel Kini Bisa Dilalui

Regional
Gempa M 5,5 Guncang Lombok Utara

Gempa M 5,5 Guncang Lombok Utara

Regional
Kepala Desa di Serang Tersangka Gratifikasi Pembebasan Situ Ranca Gede

Kepala Desa di Serang Tersangka Gratifikasi Pembebasan Situ Ranca Gede

Regional
Perbaikan Jembatan Jalinsum Lampung, Truk Lebih 25 Ton Dilarang Lewat

Perbaikan Jembatan Jalinsum Lampung, Truk Lebih 25 Ton Dilarang Lewat

Regional
Ingin Kuasai Skuter, Pemuda di Kalsel Begal Teman Sendiri

Ingin Kuasai Skuter, Pemuda di Kalsel Begal Teman Sendiri

Regional
Cerita Penjual Perlengkapan Haji di Semarang, Omzet Capai Rp 20 Juta per Hari

Cerita Penjual Perlengkapan Haji di Semarang, Omzet Capai Rp 20 Juta per Hari

Regional
Pria di Merauke Menyaru Brimob Lakukan Penipuan dan Tindak Asusila

Pria di Merauke Menyaru Brimob Lakukan Penipuan dan Tindak Asusila

Regional
Pergoki Pencuri Masuk Rumah, Petani Kopi di Musi Rawas Tewas Ditusuk

Pergoki Pencuri Masuk Rumah, Petani Kopi di Musi Rawas Tewas Ditusuk

Regional
Soal Korban Banjir Rob Demak, Bupati: Kita Bantu untuk Relokasi

Soal Korban Banjir Rob Demak, Bupati: Kita Bantu untuk Relokasi

Regional
Kasus Dugaan Pelecehan Gadis Pemohon KTP di Nunukan, 5 Orang Diperiksa

Kasus Dugaan Pelecehan Gadis Pemohon KTP di Nunukan, 5 Orang Diperiksa

Regional
Suhu di Arab Saudi Capai 40 Derajat Celsius, Jemaah Haji Diminta Banyak Minum

Suhu di Arab Saudi Capai 40 Derajat Celsius, Jemaah Haji Diminta Banyak Minum

Regional
Buron Penganiaya Wanita hingga Jari Putus Dibekuk di Air Itam

Buron Penganiaya Wanita hingga Jari Putus Dibekuk di Air Itam

Regional
Tak Lakukan Pelunasan, 289 Calon Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat Tahun ini

Tak Lakukan Pelunasan, 289 Calon Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat Tahun ini

Regional
Sopir Mobil Damkar yang Lindas Rekan Saat Tangani Kebakaran di Tegal Diperiksa

Sopir Mobil Damkar yang Lindas Rekan Saat Tangani Kebakaran di Tegal Diperiksa

Regional
Ketum Gus Addin Perluas Jaringan Ansor di 20 Negara demi Indonesia

Ketum Gus Addin Perluas Jaringan Ansor di 20 Negara demi Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com