Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Miskin Ekstrem di Sumbawa: Anak Putus Sekolah, Pinjam Tanah untuk Bangun Rumah

Kompas.com - 08/08/2023, 17:10 WIB
Susi Gustiana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Tanah untuk rumah masih pinjam

Hal yang sama juga dirasakan keluarga Cin. Berbekal sebuah sabit, Cin (56) perlahan melangkah ke kebun warga. Kali ini ia mendapatkan pesanan satu karung rumput hijau untuk pakan ternak. Satu karung rumput dihargai Rp 20.000.

Warga Desa Lekong, Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini juga hidup dalam kemiskinan ekstrem.

Cin tidak memiliki pekerjaan tetap. Penghasilannya sebagai pencari rumput pakan ternak juga tak menentu.

"Upah dari cabut rumput tidak tentu, kadang dikasih Rp 10.000 sampai Rp 20.000 per hari. Kalau tidak ada pesanan rumput ya tidak ada pemasukan harian," sebut Cin.

Baca juga: Korsleting, Tiga Rumah dan Satu Gudang Ludes Terbakar di Sumbawa NTB

Dari hasil cabut rumput, Cin kadang bisa mengumpulkan Rp 150.000 hingga Rp 200.000 per bulan tergantung rezekinya.

Kondisi rumah keluarga ini juga memprihatinkan. Dengan dinding spandek bantuan pemerintah desa, mereka bisa memiliki dinding dan atap hunian yang cukup layak.

Baca juga: Simpan 37 Paket Sabu, IRT di Sumbawa Ditangkap Polisi

Akan tetapi, rumah semi permanen ini tidak memiliki lantai yaitu langsung bersentuhan dengan tanah.

Bahkan, alas tidur hanya dilapisi tikar dan tergeletak begitu saja di atas tanah. Selain itu, tanah tempat bangunan rumah mereka adalah milik orang lain yang dipinjamkan.

"Kami dipinjamkan lahan untuk bangun rumah," kisah Cin.

Jika ia dan istrinya sudah meninggal, maka tanah dan rumah akan diambil lagi oleh pemilik lahan.

Ia yang sudah berusia senja hanya berharap bantuan dari pemerintah untuk bisa keluar dari jerat kemiskinan ekstrem.

"Kami dapat bantuan sembako dari pemerintah desa. Alhamdulillah dapat beras 10 kilogram dan telur 40 biji per bulan," cerita Cin.

Lebih memperhatikan lagi, rumah ini tidak memiliki listrik sendiri. Mereka menumpang listrik di rumah tetangga yang dibayar per bulan sebesar Rp 20.000.

Sementara istrinya, Hajar (50), seorang ibu rumah tangga. Ia kerap sakit dan tidak bisa mengerjakan pekerjaan berat seperti menjadi buruh. Ia hanya bisa memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

"Pengeluaran per hari tidak menentu. Kadang kami bisa beli ikan kecil harganya Rp 5.000 sampai Rp 10.000. Kadang hanya makan sayur dan telur. Penting ada nasi dan bisa makan," kata Hajar.

Keluarga ini tidak memiliki keturunan. Cin dan Hajar hanya tinggal berdua dan berusaha bertahan di tengah kesulitan ekonomi keluarga.

Halaman:


Terkini Lainnya

BEM UNS Minta UKT Golongan 9 Dihapus, Wakil Rektor: Itu Hanya untuk yang Mampu Saja

BEM UNS Minta UKT Golongan 9 Dihapus, Wakil Rektor: Itu Hanya untuk yang Mampu Saja

Regional
Cerita Sanadin Calon Haji Tertua di Sumbawa, Berangkat ke Tanah Suci di Umur 96 Tahun

Cerita Sanadin Calon Haji Tertua di Sumbawa, Berangkat ke Tanah Suci di Umur 96 Tahun

Regional
Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Regional
Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Regional
Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Regional
Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Regional
Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Regional
Unggah Video 'Nyabu' dan Sebut Kebal Hukum, 'Bang Jago' di Lampung Dicari Polisi

Unggah Video "Nyabu" dan Sebut Kebal Hukum, "Bang Jago" di Lampung Dicari Polisi

Regional
Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Kilas Daerah
KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com