Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Sulit Padamkan Karhutla di Kampar Riau karena Kesulitan Air

Kompas.com - 05/08/2023, 08:39 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (4/8/2023).

Kepala Manggala Agni Daops Sumatera IV/ Pekanbaru, Chaerul Parsaulian Ginting, mengaku proses pemadaman titik api cukup terkendala karena sumber air yang minim.

"Untuk sumber air di sekitar lokasi ada di kanal, cuma kondisinya sudah terbatas. Sehingga, penyiraman api jadi tidak maksimal," kata Chaerul saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Jumat malam.

Baca juga: Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan 49.463 Benih Lobster Rp 5,5 Miliar

Dia menyebut, pemadaman karhutla di Desa Karya Indah sudah berlangsung selama empat hari. Tim pemadam terdiri dari Manggala Agni Pekanbaru, TNI dan Polri.

Luas lahan gambut semak belukar yang terbakar, diperkirakan 1,5 hektare.

"Pada hari pertama dan kedua kebakaran, kami fokus melakukan penyekatan untuk mencegah kebakaran terus meluas. Sedangkan hari ketiga dan keempat, fokus pemadaman dan pendinginan," sebut Chaerul.

Dia mengakui, pemadaman titik api cukup sulit karena gambut yang dalam.

Api yang ada dalam gambut itu mengeluarkan asap, yang juga membuat petugas kesulitan.

"Kedalaman gambut 2 sampai 3 meter. Saat ini, api sudah memakan gambut sekitar satu meter. Makanya pemadaman api cukup lama," sebut Chaerul.

Belum lagi terik matahari yang sangat panas membuat petugas kewalahan.

Baca juga: Polisi Gerebek Gudang Kosmetik Omset Miliaran Rupiah, Produk Tak Sesuai Iklan

Untuk mendinginkan tubuh, petugas terpaksa membasahinya dengan air kanal yang disemprotkan mesin pompa air.

"Hari ini cuaca sangat panas. Anggota di lapangan sampai mandi dengan air kanal," ujar Chaerul.

Kendati demikian, pihaknya mengaku akan terus maksimal memadamkan api karhutla demi mencegah terjadinya kabut asap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com