Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktik Baik “Jogo Tonggo” di Jateng, Tak Berhenti di Penanganan Covid-19

Kompas.com - 27/07/2023, 12:34 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

Suryadi bersyukur pandemi Covid-19 kini telah dinyatakan berakhir. Dia pun berpendapat, program Jogo Tonggo turut berperan dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 di Jateng.

“Bagaimana tidak, program ini berbasis masyarakat yang berada di garis terdepan dalam menghadapi Covid-19. Informasi yang dikumpulkan jadi lebih cepat dan akurat, sehingga aktivitas penanganannya menjadi lebih cepat,” ucapnya.

Usul dilanjutkan dengan sasaran lain

Meski pemerintah telah secara resmi mencabut status pandemi Covid-19 mulai 21 Juni 2023, Suryadi menganggap struktur organisasi Satgas Jogo Tonggo belum dibubarkan hingga sekarang.

Baca juga: Muncul Klaster Covid-19 di Kabupaten Tegal, Bupati Umi Salahkan Satgas Jogo Tonggo

Dia merasa belum menerima pemberitahuan resmi terkait pembubaran program Jogo Tonggo. Grup WA Satgas Jogo Tonggo di desanya juga belum dihapus dan masih ada interaksi.

Suryadi pun berpendapat sebaiknya program kerja Jogo Tonggo ini bisa dilanjutkan sebagai bentuk antisipasi ancaman kesehatan lain.

Dia khawatir semangat gotong royong, kerja sama, dan saling menolong yang sudah terbangun di masyarakat berkat Jogo Tonggo Covid-19 akan luntur lagi jika program dihapus atau ditiadakan.

“Momentum ini sebaiknya jangan disia-siakan. Pikir saya, Jogo Tonggo bisa dikembangkan untuk bisa menangani semua permasalahan kesehatan di masyarakat,” ungkap Suryadi.

Dia pun bercerita, di daerahnya, Satgas Jogo Tonggo sempat membahas masalah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit hewan-hewan ternak. Persoalan itu sampai di tahap pelaporan ke Dinas Peternakan agar dapat ditindaklanjuti.

Menurut Suryadi, agar program Jogo Tonggo dapat terus dijalankan secara efektif, ia berpendapat bahwa Pemerintah Provinsi perlu terlebih dahulu melakukan penyesuaian kebijakan atau instruksi.

Senada, Sekretaris Satgas Jogo Tonggo Desa Karanggeneng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Jateng, Bagus Anggoro, memandang program Jogo Tonggo lebih baik dapat diteruskan dengan beberapa inovasi atau penyesuaian setelah status pandemi Covid-19 resmi dicabut di Indonesia.

Dia juga memiliki gagasan program Jogo Tongo bisa dikembangkan untuk mengawal banyak masalah kesehatan lain, termasuk penyakit tidak menular (PTM).

Baca juga: Warga Graha Muria, Kudus Terapkan “Jogo Tonggo”, Ganjar Akui Terkesan

Bagus menyambut baik program Jogo Tonggo yang digalakkan pada awal pandemi karena mencerminkan kebudayaan Indonesia yang mengedepankan rasa gotong royong dan kebersamaan.

Dia menyebut, dalam pelaksanaan program ini, semua warga seakan-akan dilibatkan untuk bersama-sama aktif melawan Covid-19. Bagus pun melihat tajuk Jogo Tonggo kini telah terpatri di benak masyarakat.

“Implementasi program ini kan pada prinsipnya tidak menjauhi. Ketika ada kasus, warga di kanan-kiri malah jadi lebih care. Warga langsung berpikir, ‘Oh ya, kita harus jogo tonggo’,” jelas Bagus.

Bagus pun mengaku tak keberatan memiliki pekerjaan tambahan untuk terus terlibat dalam progam Jogo Tonggo ke depan. Dia yakin, masyarakat lain juga akan mendukung kelanjutan program.

“Ketika dilibatkan dalam program, warga itu sebenarnya senang karena mungkin merasa keberadaannya semakin diakui. Belum lama ini, di tempat kami juga baru menggelar lomba kebun gizi. Hadiahnya padahal sedikit, tetapi semangat warga itu luar biasa untuk menyiapkannya,” tuturnya.

Warga berfoto di kebun Gizi di Desa Karanggeneng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Jateng, yang dibikin sebagai bagian dari program Jogo Tonggo untuk meningkatkan ekonomi dan kesehatan warga pada awal 2023. Sekretaris Jogo Tonggo Karanggeneng, Bagus Anggoro, ingin program Jogo Tonggi dilanjutkan dengan menyasar masalah kesehatan lain.Dok. Bagus Anggoro Warga berfoto di kebun Gizi di Desa Karanggeneng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Jateng, yang dibikin sebagai bagian dari program Jogo Tonggo untuk meningkatkan ekonomi dan kesehatan warga pada awal 2023. Sekretaris Jogo Tonggo Karanggeneng, Bagus Anggoro, ingin program Jogo Tonggi dilanjutkan dengan menyasar masalah kesehatan lain.

Rencana pengembangan Jogo Tonggo oleh Pemprov Jateng

Saat dimintai konfirmasi, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng, Yuni Rahayuningtyas, mengeklaim Pemprov telah memiliki rencana untuk mengembangkan program Jogo Tonggo yang terbukti mampu membantu menangani Covid-19.

Menurutnya, Pemprov Jateng tidak berencana untuk menghapus program atau membubarkan satgas.

“Intinya Jogo Tonggo konsepnya bagus. Berkaca pada keberhasilan kemarin, kami berencana mengembangkan program itu untuk mengatasi berbagai persoalan lain,” ungkap dia.

Ditanya apa persoalan lain yang mungkin akan disasar Jogo Tonggo ke depan, Yuni menjawab bisa banyak. Salah satunya, stunting di bidang kesehatan.

Baca juga: Jogo Tonggo Pesantren, Santri Blusukan Servis Ratusan Motor Gratis bagi Warga Terdampak Pandemi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com