Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Wisata Angkut 9 Wisatawan Asing Tenggelam di Labuan Bajo, 1 Orang Terluka

Kompas.com - 22/07/2023, 22:21 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kapal Wisata KM Teman Baik tenggelam di Perairan Pantai Pink, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada Sabtu (22/7/2023).

Kapal Wisata itu mengangkut 9 wisatawan asal Malaysia.

Kapolres Manggarai Barat, AKBP Ari Satmoko mengatakan, 3 dari 9 wisatawan asal Malaysia tersebut sudah dievakuasi ke Labuan Bajo.

Baca juga: Kapal Wisata Angkut Wisatawan Asing Tenggelam di Perairan Pink Beach Labuan Bajo

"Satu di antara 3 yang dievakuasi ini alami luka di bagian tangan. Korban luka itu sudah diantar ke RS Siloam Labuan Bajo," kata Kapolres Ari di Pelabuhan Labuan Bajo, pada Sabtu malam.

Ia mengatakan, 6 wisatawan asal Malaysia tersebut memilih menginap di Pulau Komodo. Besok Minggu (23/7/2023) akan bertolak ke Labuan Bajo.

Tak punya izin berlayar

Sementara itu, kapal diketahui tidak mengantongi izin berlayar dari pihak Syahbandar.

"Kapal ini berangkat tidak ada clearence out dari pelabuhan, tapi jumlah penumpang 9 orang. Kapal nama KLM Teman Baik GT 30," kata Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli (KBPP) KSOP Labuan Bajo, Maxianus Mooy, kepada wartawan, Sabtu (22/7/2023) malam.

Ia mengatakan, KM Teman Baik itu berangkat dari Labuan Bajo sejak tanggal 19 Juli 2023 lalu menuju Pulau Komodo dan sekitarnya.

Baca juga: Wisatawan Tewas Tenggelam Saat Hendak Menyelam di Labuan Bajo

 

Kapal itu diketahui terakhir melakukan clearence out secara online pada Mei 2023 lalu.

"Kapal ini sebetulnya sudah lama dan pemiliknya kan orang sini juga. Jadi, mungkin ada dokumen-dokumen yang mati ya, saya juga tidak tahu persis, karena kalau dia ajukan permohonan clearence baru kita tahu kalau ada dokumen yang mati. Jelas dia harus perpanjang dulu kan. Ini Nah, ini karena mungkin begitu lihat bahwa potensi wisatawan ini banyak jadi mereka ini berangkat secara liarlah," ujar dia.

 

Ia menyebut, pihak kapal telah melakukan pelanggaran pelayaran.

Pelanggaran tersebut akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan undang-undang tentang pelayaran.

"Ya, pasti dibawa ke rana hukum. Karena sudah ada pelanggaran, ada indikasi, kalau berlayar tanpa SPB-kan melanggar Undang-Undang 17, Undang-Undang Pelayaran. Jadi, jelas bahwa ada sanksi yang perlu diberikan," ujar dia.

Baca juga: 13 Penumpang Dievakuasi Usai Kapal Pinisi Mati Mesin di Labuan Bajo, Basarnas: Kondisi Agak Lemas

Kapal wisata KM Teman Baik yang mengangkut 9 wisatawan asal Malaysia tenggelam di perairan Pink Beach, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada Sabtu (22/7/2023).

Kepala Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polres Manggarai Barat Iptu Wayan Merta, membenarkan kapal wisata yang tenggelam di Perairan Pink Beach Taman Nasional Komodo Labuan Bajo itu.

"Kapal wisata tenggelam itu bernama KM Teman Baik dan mengangkut wisatawan asing asal Malaysia berjumlah 9 orang," ungkap Iptu Wayan saat dikonfirmasi Sabtu sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com