Dia mengatakan pada saat itu sekolah masih dalam kondisi libur, sehingga tidak ada orang banyak dan hanya petugas keamanan saja.
"Mereka (petugas keamanan) itu berusaha menolong mengevakuasi para korban, mereka saat saya tanya masih syok. Jadi bukan ditutupi ya," kata dia.
Iqbal juga mengaku tidak mengetahui sebab para pekerja itu menggunakan lift pengangkut barang untuk turun ke lantai 1.
"Itu para pekerja dari vendor, mengerjakan ruang olahraga dan creative hub," kata dia.
Direktur Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Reynold Hutagalung mengatakan, masih mendalami peristiwa ini.
"Kita masih dalami apakah ada unsur kelalaian atau pidananya," kata dia.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Lampung Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad mengatakan hingga saat ini delapan orang sedang diperiksa secara intensif.
"Delapan orang sedang diperiksa, termasuk petugas sekuriti, ketua yayasan dan pengelola sekolah," kata dia.
Baca juga: Cerita Istri Korban Lift Anjlok Sekolah Az Zahra Lampung: Pagi Pamit Kerja, Malam Datang Jenazah
Dia menjelaskan pemeriksaan tersebut termasuk perintah penggunaan lift barang itu yang pada saat kejadian digunakan mengangkut pekerja.
Menurut dia, indikasi awal kecelakaan itu adalah muatan berlebih dan tali sling lepas hingga terjatuh.
Pandra menjelaskan ukuran ruang lift itu hanya sekitar 150 sentimeter x 150 sentimeter, tapi dimuat sekitar sembilan orang untuk turun sekaligus.
"Ini kita dalami apakah ada perintah untuk menggunakan lift barang, karena ada lift untuk orang juga," kata dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief, Michael Hangga Wismabrata)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.