KOMPAS.com - Gotlif Asbanu, warga Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Pria yang menjadi pengusaha batu warna itu bunuh diri karena terlilit banyak utang di bank.
"Kejadiannya pada Selasa 25 Juni 2024 di rumah almarhum (Gotlif)," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kolbano Inspektur Polisi Dua (Ipda) Lucky Febrianto, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (28/6/2024) pagi.
Baca juga: Depresi Ditinggal Cerai Istri, Pria di Bone Gantung Diri di Dapur Rumahnya
Lucky menjelaskan, awalnya dua orang pegawai salah satu bank milik pemerintah datang ke rumah Gotlif.
Saat itu, keduanya datang dan meminta Gotlif segera membayar angsuran pinjaman. Namun karena belum ada uang, Gotlif meminta waktu.
Tetapi, petugas bank terus mendesak untuk segera membayar. Karena stres, Gotlif memilih gantung diri.
Keluarga yang tak terima memarahi kedua petugas bank. Beruntung pegawai bank segera meminta perlindungan kepada polisi dan diamankan di Markas Polsek Kolbano.
Baca juga: Diduga Telilit Utang, 1 Warga Magelang Gantung Diri di Teras Rumah
Menurut Lucky, Gotlif nekat gantung diri karena diduga stres lantaran memiliki banyak utang.
"Dia juga ada utang di beberapa bank sehingga saat ditagih, akhirnya memilih bunuh diri," kata Lucky.
Petugas bank yang sempat diamankan di Polsek Kolbano, sudah kembali ke kantornya di Soe, ibu kota Kabupaten TTS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.