Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh PT Pos Jateng Khawatir Kena PHK akibat Transformasi Teknologi Robot

Kompas.com - 28/06/2024, 10:23 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Buruh PT Pos Indonesia (Persero) di Jawa Tengah merasa khawatir bila nantinya terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK), akibat transformasi teknologi robotik dan digitalisasi dari efisiensi perusahaan.

Ketua Bidang Organisasi dan Kaderidasi Serikat Pekerja Pos Indonesia (SPPI) Jateng Kuat Bermartabat, Sudarmaji, menyebut, informasi yang dia terima nantinya karyawan di bagian penyortiran akan diganti dengan teknologi robotik.

"Karena transformasi bisnis dan pengalihan SDM yang tadinya PT Pos Indonesia adalah perusahaan padat karya yang banyak dikerjakan manusia, tiba-tiba dialihkan ke robotik. Kalau robotik jelas akan mengurangi tenaga kerja," kata Sudarmaji, saat dikonfirmasi, Jumat (28/6/2024).

Baca juga: Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

 

Kendati merasa nyaman dengan pekerjaannya sekarang, Sudarmaji, menyebut para buruh di bagian penyortiran di Sentral Pengolahan Pos Semarang tetap khawatir.

Sebab, mereka terancam PHK karena tugasnya kemungkinan bakal digantikan oleh teknologi robotik.

"Karena robotik itu nanti dibuat penyortiran, di Sentral Pengolahan Pos yang ada di setiap regional. Kalau di Jateng, ada dua Sentral Pengolahan Pos, di Yogyakarta dan Sentral Pengolahan Pos Semarang," ujar Maji, sapaan akrabnya.

Dia khawatir, sekitar 100 buruh PT Pos di Jateng akan digantikan teknologi robotik.

"Kalau melihat isu kemarin sekitar 8.000 kena PHK dengan cara bertahap, enggak langsung. Itu rumor yang kita dengar. Di Jateng mungkin 100-an tenaga penyortiran, karena kerjanya shift-shiftan, ada yang tiga kali shift," ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, PT Pos Indonesia (Persero) melakukan investasi masif pada robot dan digitalisasi untuk efisiensi pengeluaran perusahaan pelat merah ini.

Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menyatakan, kebijakan ini diperlukan untuk mengurangi pengeluaran tetap (fixed cost), yang sebagian besar berasal dari gaji karyawan.

“Penggunaan robotik dan digitalisasi kami perluas. Dengan robot kan lebih efisien. Kerja 24 jam. tidak ada salah sortir karena human error, tidak ada rusak karena barang dilempar-lempar,” ujar Faizal, di Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Baca juga: Buruh Asal Magelang Ditangkap Polisi Hendak Mencuri di Toko Kelontong, Tak Punya Uang Belikan Sepatu Anaknya

 

Meskipun tujuannya untuk efisiensi, Faizal tidak menampik investasi robotik ini menelan biaya yang sangat besar. 

Namun, ia tidak mempermasalahkannya dan optimistis transformasi tersebut bisa membuat BUMN ini bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

“Itu akan mengurangi profitabilitas kami di tahun ini. Tapi mudah-mudahan, karena lebih efisien di cara mengoperasikan perusahaan ini, jadi jangka panjang nanti kembali lagi profitnya," kata Faizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi 'Paving Block'

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Regional
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Regional
Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Regional
SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

Regional
Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Regional
Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Regional
Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Regional
Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Regional
Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Regional
Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Regional
Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Regional
Angka Stunting Masih Jauh dari Target, Menko PMK: Paling Tidak Bisa di bawah 20 Persen

Angka Stunting Masih Jauh dari Target, Menko PMK: Paling Tidak Bisa di bawah 20 Persen

Regional
Jasad Bayi Ditemukan di Samping Rumah Warga Flores Timur dalam Kondisi Tidak Utuh

Jasad Bayi Ditemukan di Samping Rumah Warga Flores Timur dalam Kondisi Tidak Utuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com