Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan di Malaka Bertarung dengan Buaya yang Menerkamnya

Kompas.com - 28/06/2024, 10:22 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com- Benediktus Nahak Seran (40) warga Desa Harekakae, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) bergulat dengan buaya yang menerkamnya, Jumat (28/6/2024).

Pria yang bekerja sebagai nelayan itu diterkam buaya saat menjaring ikan di dekat muara Masin Lulik.

Baca juga: Hilang 37 Hari, Wanita di Sergai Ditemukan Tewas Membusuk di Sungai Buaya

Benediktus kemudian ditolong oleh Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Weliman Inspektur Polisi Dua (Ipda) Fridus Bere ke Rumah Sakit Umum Daerah Penyanggah Perbatasan Betun.

"Kejadiannya dini hari tadi. Tangan kanannya robek," kata Fridus, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (28/6/2024).

Fridus menjelaskan, awalnya Benediktus sendirian menuju muara tempat dirinya melepas jaring untuk menangkap ikan.

Baca juga: Buaya Muara Muncul di Sungai Santer Jember, Warga Resah dan Takut

Saat tiba di lokasi kejadian, buaya langsung menerkam Benediktus. Buaya tersebut menggigit tangan kanannya.

Buaya sempat menariknya ke dalam air, tapi Benediktus sekuat tenaga melawan. Buaya itu akhirnya melepaskan gigitannya.

"Untung fisiknya kuat sehingga bisa terlepas. Saat pulang ke rumah, dia sempat pingsan empat kali," ungkap Fridus.

Baca juga: Teror Buaya di Bone, Berkeliaran di Pemukiman Penduduk Saat Malam Hari

Meski terluka parah, Benediktus tidak berobat ke rumah sakit, karena belum memiliki BPJS dan memilih berobat di rumah adat.

Istri Benediktus lalu mendatangi rumah Fridus dan menyampaikan kejadian itu. Fridus lalu mengendarai sepeda motor dinas, mendatangi Benediktus dan memindahkannya ke rumah sakit.

"Sekarang sudah ditangani di rumah sakit, sambil kita mengurus BPJS-nya," ujar Fridus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi 'Paving Block'

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Regional
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Regional
Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Regional
SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

Regional
Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Regional
Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Regional
Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Regional
Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Regional
Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Regional
Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Regional
Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Regional
Angka Stunting Masih Jauh dari Target, Menko PMK: Paling Tidak Bisa di bawah 20 Persen

Angka Stunting Masih Jauh dari Target, Menko PMK: Paling Tidak Bisa di bawah 20 Persen

Regional
Jasad Bayi Ditemukan di Samping Rumah Warga Flores Timur dalam Kondisi Tidak Utuh

Jasad Bayi Ditemukan di Samping Rumah Warga Flores Timur dalam Kondisi Tidak Utuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com