Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Titik Terang Pemilik 2,5 Ton Karung Pupuk Berisi Bahan Peledak di Pulau Pemana Sikka

Kompas.com - 04/07/2023, 12:36 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Tim Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) masih mengejar pemilik 2,5 ton karung pupuk berisi bahan peledak yang diamankan di Pulau Pemana, Kabupaten Sikka.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT Kombes Ariasandy menyebutkan, pemilik bahan peledak itu diketahui berinisial IS.

Baca juga: Polisi Amankan 2,5 Ton Pupuk Berisi Bahan Peledak di Pulau Pemana Sikka

"Saat kita mengamankan barang bukti, IS tidak berada di tempat dan diduga sudah melarikan diri," ujar Ariasandy, Selasa (4/7/2023).

Ariasandy menerangkan, IS diduga melanggar Pasal 22 juncto Pasal 73 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Sistem Budidaya Berkelanjutan.

Baca juga: Sikka KLB Rabies, tetapi Sudah Sebulan Stok Vaksin HPR Kosong

Selain itu IS juga dijerat dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling tinggi Rp 60 miliar.

"Hingga saat ini kepolisian sedang melakukan pengajaran terhadap IS," katanya.

Sebelumnya polisi berhasil mengamankan 2,5 ton karung pupuk berisi bahan peledak di Pulau Pemana, Kabupaten Sikka, pada Sabtu 24 Juni 2023.

Diduga, barang tersebut digunakan sebagai bahan baku pembuatan bom ikan.

Karung pupuk itu disimpan di dalam dua buah bunker dan hendak didistribusi ke beberapa daerah di seputar NTT, seperti Adonara, Lamakera, Alor, Lembata, Rote, Semau, dan Ende.

Selain itu akan dikirim keluar NTT, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi khususnya di Pulau Selayar.

Baca juga: Nelayan di Sikka Ditangkap karena Memiliki Bahan Peledak untuk Tangkap Ikan

Hingga saat ini barang bukti sudah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Dalam kasus ini juga polisi mengamankan seorang nelayan asal Kabupaten Sikka berinisial AA (40) karena kedapatan memiliki bahan peledak.

Berdasarkan hasil pengembangan, aparat menemukan barang bukti berupa bahan pembuat bom ikan sebanyak 2,5 ton di sekitar Pulau Pemana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com