SIKKA, KOMPAS.com - Warga Desa Lewomada, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) cemas lantaran ratusan anjing di wilayah itu belum tak kunjung disuntik vaksin hewan penular rabies (HPR).
Kepala Desa Lewomada Dominkus Pondeng mengungkapkan, kecemasan warga mulai meningkat setelah adanya kasus gigitan anjing pada Senin 15 Mei 2023.
Korbannya adalah seorang bocah dua tahun berinisial YNT. Dia mengalami luka gigitan di bagian muka, telinga bagian kanan, dan kaki bagian kiri.
Baca juga: Digigit Anjing Rabies, 2 Bocah di Kabupaten TTS Dirawat di Rumah Sakit
Pasca kejadian itu, tutur Dominikus, ia langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, dan kecamatan setempat agar segera lakukan vaksinasi hewan penular rabies di wilayahnya.
Ia juga meminta warga yang memiliki hewan seperti anjing, kera, dan kucing agar segera dikandangkan.
"Waktu itu pihak dinas berjanji akan turun ke lokasi untuk vaksinasi. Tetapi sampai sekarang petugas belum turun ke Lewomada, warga saya sekarang pada cemas," ujar Dominikus saat ditemui di Maumere, Selasa (27/6/2023).
Baca juga: Gubernur Koster Sebut Kasus Rabies dan Pencabutan Bebas Visa Tak Ganggu Pariwisata Bali
"Belum lagi anjing yang menggigit korban belum diketahui apakah positif rabies atau tidak. Karena kami waktu tunggu petugas kesehatan hewan," tambahnya.
Dominikus menyebutkan, populasi anjing di wilayahnya mencapai lebih dari 200 ekor. Namun belum satu pun yang divaksinasi.
Ia berharap Dinas Pertanian Sikka segera turun ke Lewomada, sesuai yang dijanjikan. Sehingga warga bisa melakukan aktivitas dengan aman.
"Warga sering tanya terus kepada saya kapan vaksin, tapi mau bagaimana lagi, Pemkab belum turun ke Lewomada," pungkas Dominikus.
Sementara itu Kepala Dinas Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan mengatakan, hingga saat ini vaksin HPR kosong. Dampaknya, vaksinasi dihentikan sementara.
Baca juga: Ada 19.035 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Bali, 300 Positif, 4 Meninggal
Pihaknya sedang berusaha pengadaan vaksin melalui anggaran sebesar Rp 300 juta, serta meminta bantuan ke Kementerian Pertanian.
"Kalau nanti vaksin sudah ada kita akan lakukan vaksinasi di sejumlah wilayah, termasuk Desa Lewomada. Saat ini vaksin HPR lagi kosong," ujar Satriawan.
Satriawan menambahkan, populasi anjing di Sikka diperkirakan mencapai 55.000 ekor, namun yang sudah divaksinasi baru 2.760 ekor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.