Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Mei 2023, Ada 16 Kasus Narkoba di Keerom, Kebanyakan Berasal dari Papua Nugini

Kompas.com - 26/06/2023, 12:20 WIB
Roberthus Yewen,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KEEEROM, KOMPAS.com-  Tren kasus narkotika di Kabupaten Keerom terus mengalami peningkatan hingga bulan Mei 2023.

Dari data yang dihimpun Kompas.com terdapat 16 kasus narkotika dengan temuan barang bukti sebesar 3 kilogram ganja.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Keerom Papua

Kapolres Jayapura, AKBP Christian Aer mengungkapkan bahwa kasus hingga bulan Mei 2023 terdapat 16 kasus dengan jumlah tersangka 16 orang.

“Barang bukti (BB) sekitar 3 kilogram di tahun 2023 per bulan Mei,” ungkapnya kepada wartawan, usai menghadiri peringatan Hari Narkoba Internasional yang berlangsung di Swakarsa, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Alasan Jaksa Tahan Eks Plt Kadis PUPR Keerom Papua yang Terjerat Korupsi

Menurutnya kasus narkotika di Keerom ibarat fenomena gunung es.

Oleh karena itu, kata Christian, pihaknya saat ini fokus menyosialisasikan mengenai bahaya narkoba kepada masyarakat.

Apalagi wilayah Keerom yang cukup luas dengan sebaran anggota TNI-Polri yang terbatas.

“Yang pertama adalah kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Mereka tahu tanah Papua adalah tanah diberkati, maka orang-orangnya juga harus bekerja dengan baik dan jangan menggunakan miras dan ganja,” ujarnya.

Christian menyatakan, narkoba jenis ganja ini kebanyakan disuplai dari wilayah Papua Nugini dan biasanya digunakan di wilayah Keerom.

“Dari data yang kita himpun, terkait penyebaran narkoba jenis ganja ini kebanyakan di wilayah Waris dan Arso Timur yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Keerom, Piter Gusbager menyampaikan, sampai dengan bulan Mei ini, Polres Jayapura mencatat ada 16 kasus narkoba. 

“Kita khawatir tahun ini bisa ada peningkatan, terkait kasus narkoba jenis ganja,” ujarnya.

Dia cemas, Keerom menjadi salah satu daerah yang digunakan untuk mengedarkan narkoba jenis ganja. Oleh karena itu, semua elemen diminta berpartisipasi menyelesaikan persoalan tersebut.

“Media juga harus mampu mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba. Hari ini mungkin orang merasa senang mendapatkan uang, karena jual ganja, tetapi bahayanya adalah dapat memutus mata rantai generasi di Kabupaten Keerom,” ujar Piter.

Piter menyatakan, kasus narkoba tahun 2022 adalah 36 kasus.

Di tahun 2023 hingga bulan Mei mencapai 16 kasus.

“Kita harus bergerak bersama-sama, untuk memberantas narkoba, khususnya di Kabupaten Keerom,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com