Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Pastikan Tidak Ada Kerusakan Bangunan di Keerom, Pasca-gempa M 7,2 Papua Nugini

Kompas.com - 03/04/2023, 13:06 WIB
Roberthus Yewen,
Krisiandi

Tim Redaksi

SENTANI, KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,2 mengguncang Wewak, Papua Nugini, Senin (3/4/2023). Gempa ini dirasakan warga sejumlah wilayah di Papua.

Getaran gempa pada pukul 03.04 WIT itu juga dirasakan warga di Keerom, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Wamena, Nabire, hingga Merauke.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, Welliam R Manderi mengungkapkan, sejak pagi pihaknya terus melakukan pemantauan dan monitoring di kabupaten/kota yang terdampak gemba bumi 7,2.

Baca juga: Gempa M 7,2 Guncang Wewak Papua Nugini, Warga di Papua: Saya Kaget dan Keluar Rumah

“Belum ada informasi. Kami lagi kroscek kepada teman-teman di beberapa daerah yang merasakan gempa tadi subuh,” ungkapnya kepada Kompas.com melalui telepon selulernya, Senin siang.

Menurut Welliam, dari daerah yang merasakan gempa bumi seperti Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Jayawijaya di Provinsi Papua Pegunungan dan Kabupaten Nabire di Provinsi Papua Tengah belum ada informasi pasti yang didapatkan.

Meskipun demikian, kata Welliam, pihaknya telah menerima informasi resmi dari Kabupaten Keerom. Dari laporan yang diterima tidak ada bangunan warga yang rusak akibat gempa bumi tadi subuh.

“Dari informasi yang kami terima dari Kabupaten Keerom. Tidak ada kerusakan yang kami terima di Kabupaten Keerom. Semua dalam keadaan baik-baik,” ucapnya.

Meskipun demikian, Welliam menyatakan, pihaknya tetap melakukan monitoring secara langsung di lapangan untuk melihat kondisi terkini masyarakat, pasca terjadinya gempa bumi 7,2 yang terjadi Senin subuh di Papua.

“Tetap kami akan monitoring di lapangan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kepala Bidang Observasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura Danang Pamuji meminta kepada masyarakat di Papua untuk tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa susulan yang mungkin akan dirasakan masyarakat.

“Membangun kesadaran masyarakat bahwa daerahnya merupakan daerah rawan gempa perlu dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan ketika gempa terjadi,” ucapnya.

Meskipun demikian, ia meminta masyarakat tidak perlu menanggapi dengan kepanikanyang lebihan.

Baca juga: Gempa M 7,2 Papua Nugini Terasa hingga Papua, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

“Cukup meningkatkan kewaspadaan jika suatu saat terjadi gempa,” ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan laman resmi BMKG, gempa dengan kekuatan magnitudo 7,2 berpusat di darat, 115 kilometer Barat Daya Wewak, Papua Nugini.

Gempa itu berada di kedalaman 93 kilometer yang berlokasi di 4,44 Lintang Selatan dan 143,05 Bujur Timur.

Menurut BMKG, gempa itu turut dirasakan di Keerom, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Wamena, Nabire, hingga Merauke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com