Andry menambahkan, pembangunan ini melibatkan partisipasi mahasiswa asal Universitas Florida, Amerika Serikat.
Para mahasiswa magister asal Negeri Paman Sam itu turut ambil bagian dalam program, mulai dari perencanaan, rancang bangun, hingga pengerjaan di lapangan.
“Ini tentu sebuah kolaborasi yang apik, dan semoga terus berkelanjutan,” ujar Andry.
Baca juga: Sulitnya Jalan Kaki di Trotoar Jalan Asia Afrika, Terganggu Pohon Bambu hingga Ojol
Seorang mahasiswa asal Florida, Chris Gabriel (22) mengaku senang bisa terlibat dalam misi kemanusiaan di lokasi bencana gempabumi Cianjur.
Chris pun tak sungkan untuk terlibat langsung dalam proses pembangunan gazebo tersebut.
“Tadi saya ikut angkat bawa bambu, seru, menyenangkan. Pengalaman pertama yang luar biasa," tutur Chris kepada Kompas.com, Minggu.
Chris mengaku cukup tertegun dengan dampak gempa Cianjur.
“Saya tahu ada ini (gempa Cianjur) dari media, dan hari mendapat kesempatan untuk bisa melihat langsung ke lokasi. Semoga mereka (korban) diberikan ketabahan dan bisa kembali hidup normal,” ujar Chris.
Baca juga: Kala Arsitek ITB Tata Ulang Kampung yang Hancur Diguncang Gempa Cianjur
Ketua Umum Rumah Amal Salman, Mipi Ananta Kusuma mengemukakan, pembangunan balai warga merupakan bagian dari kegiatan tata ulang lanskap Kampung Cikadu yang diinisiasinya.
Balai warga yang tengah dalam proses pembangunan ini nantinya akan dijadikan sentra aktivitas masyarakat.
“Setelah ini (gazebo) selesai, kita lanjut mengerjakan penataan jalan dan gang-gang agar lingkungan menjadi lebih presisi, letak antar kapling tertata, tidak ada jalan atau gang yang buntu, semua mendapatkan akses,” kata Mipi.