Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Waktu Itu Bernama Lokananta

Kompas.com - 19/06/2023, 09:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

KOMPAS.com - Musik sayup-masuk mengalun dari pengeras suara di ruang bernama Linimasa, seakan mengiringi langkah pengunjung meniti sejarah Lokananta.

Linimasa menjadi ruangan pertama yang disinggahi pengunjung ketika mengikuti tur Galeri Lokananta.

Seperti namanya, Linimasa menyajikan sejarah panjang Lokananta sebagai perusahaan rekaman, antara lain mulai dari peresmiannya pada 29 Oktober 1956, hingga masa-masa gelapnya di akhir '90-an.

Di ruangan ini juga menampilkan dokumen maupun arsip yang berhubungan dengan kegiatan rekaman di Lokananta pada masa silam. Salah satunya adalah dokumen administrasi untuk keperluan proses rekaman penyanyi keroncong legendaris, Waldjinah dan Orkes Bintang Surakarta.

Baca juga: Lokananta Tuntas Direvitalisasi, Siap Jadi Pusat Wisata Musik dan Kreatifitas Para Musisi

Ya, semenjak direvitalisasi, sejumlah ruang lawas di Lokananta dipoles menjadi lebih ciamik. Saat memasuki ruangan-ruangan itu, pengunjung seperti diajak memasuki mesin waktu untuk mengarungi sejarah musik dan rekaman di Indonesia.

Beberapa ruangan bahkan diset dengan tampilan kekinian, sehingga selain bisa menyerap informasi, pengunjung dapat memenuhi kebutuhan estetisnya.

Ketika memasuki ruangan BengawanSolo, pengunjung akan disambut ilustrasi di dinding yang menceritakan proses perekaman karya musik di Lokananta.

Diiringi lagu "Bengawan Solo" ciptaan Gesang, pengunjung dapat menilik alur tatkala musisi hendak menelurkan karya, mulai dari rekaman hingga distribusi.

Selain itu, pengunjung bakal menemui benda-benda yang berhubungan dengan proses rekaman. Salah satu yang dipajang ialah gramofon His Master's Voice. Alat ini dipakai Lokananta untuk menguji coba piringan hitam shellac yang diproduksi selama tahun 1960-an.

Baca juga: Erick Thohir Buka Kans Musisi Indonesia Bisa Rekaman di Lokananta yang Selesai Direvitalisasi

Pengunjung menjajal mendengarkan rekaman musik di Galeri Lokananta, Solo, Jawa Tengah, Kamis (15/6/2023). Pasca-revitalisasi, Galeri Lokananta dibuka untuk umum pada Rabu-Senin, pukul 10.00-17.00 WIB.Kompas.com/Reza Kurnia Darmawan Pengunjung menjajal mendengarkan rekaman musik di Galeri Lokananta, Solo, Jawa Tengah, Kamis (15/6/2023). Pasca-revitalisasi, Galeri Lokananta dibuka untuk umum pada Rabu-Senin, pukul 10.00-17.00 WIB.

Di sebelah ruang BengawanSolo terdapat Anekanada. Ruangan ini dipenuhi oleh rekaman-rekaman yang diproduksi Lokananta dalam bentuk piringan hitam dan kaset, mulai dari gending, keroncong, musik hiburan, dan genre musik lainnya.

Selain itu, ruangan ini juga terdapat rilisan bersejarah, antara lain piringan hitam lagu "Indonesia Raya" dan suvenir untuk tamu negara yang hadir dalam Asian Games 1962.

Salah satu aset penting lainnya yang tersimpan di Lokananta adalah pidato Proklamasi. Ada sebuah ruangan, bernama Proklamasi, yang khusus menampilkan suara Sukarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Di ruangan ini, pengunjung akan memperoleh informasi bahwa suara Sukarno saat membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia, merupakan hasil rekonstruksi rekaman.

Dahulu, ketika Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, suara asli Sukarno sewaktu membacakan Proklamasi tidak sempat direkam.

Lalu, Yusuf Ronodipuro selaku Kepala Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) tahun 1950, membujuk Sukarno untuk merekam pembacaan teks proklamasi kemerdekaan.

Yusuf berkeinginan supaya generasi mendatang bisa mendengar suara asli Sukarno membacakan naskah Proklamasi.

Meski awalnya menolak usulan tersebut, Sukarno akhirnya melakukan rekaman itu. Rekaman dilakukan di studio RRI Jakarta pada 1951.

Hasil rekamannya dikirim ke Lokananta untuk digandakan menjadi piringan hitam dan disebarluaskan

"Lokananta kemudian memproduksi dan menggandakan piringan hitam rekaman Proklamasi itu pada 1959," ujar pemandu tur, Tatag Teja, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Ajak Anak Muda Solo Manfaatkan Lokananta, Gibran: Kita Enggak Pengin Cuma Jadi Penonton


Jelang detik-detik pengujung tur, pengunjung bakal dibawa ke ruang pamer Lokananta Remastered.

Selain menampilkan arsip-arsip rekaman di Lokananta, di ruang pamer ini juga tersaji karya-karya seniman yang sempat bersentuhan dengan Lokananta. Satu di antaranya ialah Bottlesmoker. Dalam pameran ini, duo musisi elektronik itu coba menginterpretasikan karya-karya Ki Narto Sabdo.

"Jadi Bottlesmoker ini membuat sampler dari gabungan lagu-lagu Ki Narto Sabdo," ucap Tatag.

Pameran yang dikurasi oleh Felix Dass dan Farah Wardani ini berlangsung mulai Juni hingga 4 November 2023. Tatag mengatakan, setelah pameran ini usai, akan ada pameran dengan kurator lainnya.

Baca juga: Lokananta Sempat Terbengkalai, Kini Disulap jadi Sentra Musisi dan UMKM

Halaman:


Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com