Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan HP Dilarang di Baduy, Pengunjung Diminta Patuhi Aturan Adat

Kompas.com - 12/06/2023, 15:21 WIB
Acep Nazmudin,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Lembaga Adat Baduy meminta sinyal internet di wilayahnya dihapus. Permintaan tersebut disampaikan melalui surat kepada Bupati Lebak.

Selain minta sinyal dihapus, warga Baduy juga ingin pengunjung yang datang ke sana patuh soal aturan adat, terutama terkait larangan penggunaan gadget di Baduy Dalam.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Kanekes, Saija. Menurut Saija, gadget seperti ponsel pintar dan kamera dilarang dipakai di Baduy Dalam dan wilayah tertentu di Baduy Luar.

Baca juga: Suku Baduy Terancam Kehilangan Satu Generasi karena Ponsel Pintar

“Alasannya, di Baduy Dalam banyak area yang dilarang, tidak boleh disebarkan kemana-mana. Banyak sejarah di sini (di Baduy) yang tidak boleh disebarkan,” kata Saija di Rangkasbitung, Senin (12/6/2023).

Saija mengatakan, saat ini banyak sekali konten-konten terkait Baduy yang bertebaran di media sosial. Penyebarannya tidak terkontrol oleh Lembaga Adat Baduy.

Karena itu, pihaknya ingin larangan soal penggunaan ponsel maupun kamera harus dipatuhi oleh pengunjung yang datang terutama ke Baduy Dalam.

Menurut Saija, setiap pengunjung yang datang ke Baduy selalu diberi pengumuman soal aturan yang boleh atau tidak boleh dilakukan di Baduy.

Selain aturan soal penggunaan gadget, pengunjung yang datang dan menginap di Baduy, dilarang satu tempat penginapan antara perempuan dan laki-laki.

“Kecuali yang sudah menikah boleh satu tempat,” kata Saija.

Saija juga berbicara soal sanksi bagi yang melanggar aturan adat di Baduy. Menurutnya setiap pelanggar akan mendapat konsekuensi berupa karma.

"Jadi tidak boleh dilanggar setiap aturan di Baduy, kasihan pelakunya nanti dapat karma," kata dia.

Baca juga: Warga Baduy Minta Sinyal Internet Dimatikan, Ini Kata Kemenkominfo

Sebelumnya dilaporkan, Lebaga Adat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta penghapusan sinyal internet di wilayahnya.

Permintaan tersebut disampaikan melalui surat yang dilayangkan ke Bupati Lebak.

Dalam surat yang diterima Kompas.com, Kamis (8/7/2023), surat ditandatangani oleh Kepala Desa Kanekes, Saija.

Termuat dua poin permohonan dalam surat tersebut:

  • Pertama, permohonan penghapusan sinyal internet, atau mengalihkan pemancar sinyal (tower), agar tidak diarahkan ke wilayah Tanah Ulayat Baduy dari berbagai arah, sehingga Tanah Ulayat Baduy menjadi wilayah yang bersih dari sinyal internet (blankspot area internet).
  • Kedua, permohonan untuk membatasi, mengurangi atau menutup aplikasi, program dan konten negatif pada jaringan internet yang dapat mempengaruhi moral dan akhlak generasi bangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Regional
[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

Regional
Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Regional
Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Regional
Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Regional
Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Regional
1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

Regional
Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Regional
Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Regional
3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Regional
Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Regional
Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Regional
Wanita Lompat ke Sumur karena Hendak Dianiaya Mantan Suami Alami Luka-luka

Wanita Lompat ke Sumur karena Hendak Dianiaya Mantan Suami Alami Luka-luka

Regional
Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus

Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus

Regional
Densus Antiteror Sita Buku Catatan dan Serbuk dari Kontrakan Penjual Bubur di Karawang

Densus Antiteror Sita Buku Catatan dan Serbuk dari Kontrakan Penjual Bubur di Karawang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com