LEBAK, KOMPAS.com - Lembaga Adat Baduy meminta pemerintah untuk menghapus sinyal internet di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Permintaan tersebut disampaikan melalui surat kepada Bupati Lebak.
Penghapusan sinyal internet dilakukan sebagai upaya Lembaga Adat Baduy untuk memperkecil pengaruh negatif penggunaan ponsel pintar di lingkungan Baduy.
Baca juga: 4 Fakta Warga Baduy Minta Sinyal Internet dan Aplikasi Negatif Dihapus
Pemerhati Budaya Baduy, Uday Suhada, mengatakan adalah hal yang tepat dari Lembaga Adat Baduy mengusulkan penghapusan sinyal di wilayahnya.
Pasalnya, kata dia, saat ini Baduy menghadapi ancaman serius dengan keberadaan sinyal dan pengaruh gadget atau ponsel pintar yang digunakan oleh warganya.
Satu ancaman besar gara-gara gadget, kata Uday, adalah kemungkinan hilangnya satu generasi warga Baduy.
"Baduy saat ini banyak perubahan yang membahayakan. Mereka terancam kehilangan satu generasi. Penyebab utamanya adalah kemajuan teknologi. Gadget yang dimiliki dan digunakan oleh anak-anak Baduy telah merubah pola pikir, sikap dan perilaku mereka," kata Uday kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (9/7/2023).
Baca juga: Marak Konten Bertentangan dengan Adat, Alasan Warga Baduy Minta Akses Internet Dihapus
Uday mencontohkan salah satu ancaman terkikisnya tradisi budaya di Baduy adalah anak muda di Baduy enggan membantu orang tuanya berhuma di ladang.
Padahal prinsip dasar masyarakat adat Baduy adalah wajib bertani dan setiap keluarga yang sudah berumah tangga wajib memiliki lahan huma.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.