Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Baduy Terancam Kehilangan Satu Generasi karena Ponsel Pintar

Kompas.com - 09/06/2023, 20:18 WIB
Acep Nazmudin,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Namun yang terjadi saat ini, anak muda Baduy sibuk dengan gadgetnya untuk bermain media sosial hingga berjualan online.

"Jika dibiarkan akan merusak pola hidup masyakarat suku Baduy yang seharusnya bertani. Jika terus bermain medsos dikhawatirkan mereka akan kehilangan keahlian bertani yang merupakan tradisi turunan leluhur Suku Baduy," kata Uday.

Uday yang juga menjabat sebagai Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP), mengungkapkan, berdasarkan data dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lebak pada 2020, ada 9.000 nomor handphone yang tercatat atas nama warga Baduy di Desa Kanekes.

Baca juga: Warga Baduy Minta Internet Dihapus, Pemkab Lebak Bersurat ke Kominfo

Padahal sebelum 2007, komunikasi sesama warga Baduy, masih mengandalkan telepati tapi kini beralih ke ponsel pintar.

Menjamurnya ponsel pintar di Baduy, lanjut Uday, wajib menjadi perhatian karena tidak adanya kontrol terhadap konten yang mereka akses.

Mayoritas yang menggunakan ponsel pintar di Baduy disebut adalah pengguna media sosial, bahkan menjadi YouTuber, TikTok, dan kesenangan lain di internet.

Mereka bebas mengakses konten apa saja dan kapan saja karena saat ini di wilayah Baduy terutama Baduy Luar tersedia sinyal internet.

"Sementara orang tuanya, di samping sibuk berhuma, juga tidak paham apa itu android, medsos dan apa bahayanya dari konten negatif yang merusak cara berfikir dan berperilaku anaknya," ujar Uday yang juga aktif di Komunitas Kebudayaan Banten Heritage.

Baca juga: Warga Baduy Minta Sinyal Internet Dihilangkan dari Wilayahnya

Lembaga Adat Baduy sendiri, kata uday, kerap melakukan razia adat untuk memeriksa keberadaan ponsel pintar dan barang-barang lain hyang semestinya tidak boleh berada di Baduy.

Misalnya, pada 2020, sejumlah barang sitaan hasil razia adat milik warga Baduy dibakar di tepi Sungai Cibarani di Cijahe.

Namun demikian, tidak mudah bagi lembaga Adat untuk mengontrol keberadaan ponsel pintar yang dimiliki oleh ribuan warga Baduy dalam maupun karena bentuknya kecil sehingga mudah disembunyikan ketika ada razia.

"Padahal ponsel pintar adalah salah satu barang haram yang dimiliki oleh warga Baduy," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com