Alasannya, jalan berlubang di Terusan Ryacudu selalu digenangi air saat hujan deras melanda.
Hal ini tentu menyebabkan risiko kecelakaan bagi pengendara meningkat.
"Ini kan jalan utama kalau mau ke Tol, bisa tembus juga ke Jati Agung sama Lampung Timur," kata warga setempat, Ahmad, Rabu (26/10/2022) lalu.
"Kan aneh kalau jalan utama kayak gini tapi tidak segera diperbaiki," imbuhnya.
Baca juga: Disindir Jokowi, Gubernur Lampung: Jalan Rusak karena Tonase Kendaraan
Meski begitu, Ahmad mengungkapkan Jalan Terusan Ryacudu pernah diperbaiki pada 2021 lalu.
Namun demikian, perbaikan itu hanya berupa tambal-menambal lubang yang ada.
"Ini tahun lalu kalo enggak salah sudah pernah diperbaiki di tambal gitu. Tapi, ini belum setahun udah rusak parah lagi," tandasnya.
Terpisah, Yandri yang merupakan seorang mahasiswa, menyebut pernah ada korban kecelakaan akibat kondisi jalan Terusan Ryacudu yang rusak.
Yandri menyebut korban mengalami patah kaki.
"Kemarin sempat ada yang jatuh juga gara-gara masuk lubang, korbannya bahkan sampai patah kaki," paparnya.
Aksi menanam pohon pisang dinilai Yandri sebagai bentuk kekesalan warga setempat karena tak kunjung ada perbaikan.
"Kayaknya itu juga yang bikin masyarakat kesal sampai ditanami pohon pisang begitu," pungkasnya.
Tahun ini, Pemprov Lampung mengagendakan perbaikan Jalan Terusan Ryacudu, namun hanya sepanjang 3,3 km.
Perbaikan ini dilakukan mulai persimpangan pintu Tol Lampung sampai perbatasan Lampung Selatan dengan Bandar Lampung, dekat Mapolsek Sukarame.
Anggaran perbaikan Terusan Ryacudu yang hanya 3,3 km disebut hingga Rp82 miliar.