Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Pemilik Kontainer Berisi Bahan Kimia yang Jatuh di Pelabuhan Namlea ke Makassar

Kompas.com - 11/04/2023, 20:35 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Aparat Polres Pulau Buru, Maluku telah mengantongi identitas pemilik kontainer berisi bahan kimia berbahaya yang terjatuh ke laut di pelabuhan Namlea.

Pengejaran terhadap pemilik kontainer berisi bahan kimia itu pun dilakukan polisi hingga ke Makassar, Sulawesi Selatan.

“Pemiliknya sudah diketahui,” kata Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com Selasa malam (11/4/2023).

Baca juga: Cek Kontainer Diduga Berisi Bahan Kimia yang Jatuh ke Laut, Kapolda Maluku: Proses Hukum

Roem mengungkapkan tim dari Polres Pulau Buru yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus tersebut telah mendatangi rumah pemilik bahan kimia berbahaya tersebut hingga ke Makssar, namun yang bersangkutan telah menghilang dari rumahnya.

“Menurut Ketua RT setempat yang bersangkutan (pemilik kontainer) sekitar empat hari yang lalu sempat berada di rumahnya namun setelah itu pergi,” katanya.

Adapun pengejaran terhadap pemilik kontainer berisi bahan kimia itu dilakukan setelah tim penyidik dari Polres Pulau Buru bersama Ditjen Penegakan Hukum Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) Pusat, membuka serta mengurai isi kontainer di pelabuhan Namlea sejak Senin (3/4/2023).

Menurut Roem terkait kasus tersbeut tim penyidik Polres Pulau Buru yang saat ini tengah berada di Makassar, Sulawessi Selatan sudah meminta keterangan sebanyak 14 orang saksi. 7 di antaranya diperiksa di Namlea, Kabupaten Buru, dan 7 lainnya di Makassar.

“Jadi untuk kontainer berisi B3 di Namlea itu sudah dibuka dan sampelnya juga sudah dibawa ke Labfor. Saat ini sudah 14 saksi yang diperiksa,” katanya.

Roem menegaskan bahwa aktivitas penambangan emas illegal di kawasan Gunung Botak, Kabupaten Buru telah resmi ditutup dan dihentikan sejak tahun 2019 atas perintah Presiden Joko Widodo, dan saat ini penutupan kawasan tambang tersebut masih berlaku.

“Jadi oknum-oknum atau kelompok-kelompok yang masih lakukan kegiatan illegal di sana adalah para pelanggar hukum,” tegas Roem.

Menurunya, hingga saat ini para oknum tersebut masih selalu berupaya melakukan kegiatan illegal. Mereka memanfaatkan celah hukum, di mana belum dikeluarkannya ketentuan resmi ijin operasional penambangan emas di sana.

“Sampai saat ini kami terus melakukan penyelidikan dan menindak tegas terhadap siapa saja yang melanggar hukum di sana. Kami minta masyarakat bersabar karena pengungkapan kasus ini melibatkan banyak pihak dan perlu ke hati-hatian agar tidak salah dalam mentapkan tersangka nantinya,” ungkapnya.

Baca juga: Kontainer yang Jatuh ke Laut di Pelabuhan Namlea Dibongkar, Polisi: Berisi Bahan Kimia Berbahaya

Sebelumnya sebuah konteiner berisi bahan kimia berbahaya terjatuh ke laut saat KM Doloronda sedang melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Nalea pada Selasa (28/3/2023).

Akibat kejadian itu ribuan ikan di peraiaran tersebut mendadak mati. Sehari setelah kejadian itu polisi dan pihak berwenang lainnya kemudian mengangkat konteiner tersebut dari dalam laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com