AMBON, KOMPAS.com - Kontainer yang jatuh ke laut saat KM Doloronda melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, akhirnya dibuka dan diperiksa para ahli, Senin (3/4/2023).
Berdasarkan pemeriksaan, kontainer itu berisi sejumlah bahan kimia berbahaya.
Baca juga: Cek Kontainer Diduga Berisi Bahan Kimia yang Jatuh ke Laut, Kapolda Maluku: Proses Hukum
“Pada pukul 12.00 WIT telah dilakukan pembongkaran kontainer dan hasilnya berisikan bahan kimia berbahaya,” kata Kepala Seksi Humas Polres Pulau Buru Aipda Djamaludin kepada wartawan, Senin.
Pembongkaran kontainer itu melibatkan tim dari Direktorat Jenderal Penegakan Hukum pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Perikanan Kabupaten Buru, Polres Buru, dan instansi terkait lainnya.
Menurut Djamaludin, setelah diperiksa, sampel bahan kimia berbahaya itu diambil petugas Dirjen Gakum Kementerian LHK untuk diteliti lebih lanjut.
berdasarkan pemeriksaan, jumlah bahan kimia berbahaya di dalam kontainer itu berjumlah 735 karung dan 11 jeriken.
“Jumlah total keseluruhan sebanyak 735 karung dan 11 jeriken. Tapi belum diketahui kandungan kimia berbahaya yang berada dalam tiap-tiap kemasan barang tersebut sehingga diperlukan uji lab terhadap sampel barang-barang tersebut,” katanya.
Adapun bahan kimia berbahaya yang ditemukan itu berupa etimaden etibor-48 borax pentahydrate dengan jumlah lima karung dengan ukuran per karung 25 kg.
Selanjutnya 294 karung caustic soda flake berukuran 25 kilogram, karbon aktif 138 karung, 154 karung kapur, dan 45 karung semen Portland Komposit Conch.
Lalu, delapan jeriken berukuran 30 liter nitric acid UN-2031, tiga jeriken berukuran 30 liter hidrogen peroxide H2O2.
“Ada juga karung tanpa merek sebanyak 69 karung yang belum diketahui apa jenis barangnya,” katanya.