KOMPAS.com - Kasus pembunuhan yang dilakukan dukun pengganda uang Tohari alis Mbah Slamet, menarik perhatian warga. Hal ini terlihat dari antusiasme warga mendatangi lokasi pembunuhan Mbah Slamet di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Dilansir dari TribunBanyumas.com, Desa Balun, Kecamatan Wanayasa yang mulanya sepi, mendadak ramai usai pengungkapan kasus itu. Warga ramai-ramai datang ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melihat langsung jejak pembunuhan Mbah Slamet.
Video ramainya Desa Balun usai terungkapnya kasus pembunuhan itu beredar di media sosial. Tampak banyak motor dan mobil yang terparkir di sepanjang pinggir jalan raya.
Di video itu juga terlihat sebuah mobil pikap dengan penumpang mayoritas emak-emak berhenti di dekat gang kecil menuju TKP. Mereka turun dari pikap dan langsung ke TKP. Mereka tampak antusias melihat lokasi Mbah Slamet menghabisi nyawa korbannya.
Saking ramainya daerah itu, perekam video sempat berseloroh ingin berjualan kopi dan gorengan di lokasi pembunuhan tersebut.
"Yang datang masih berbondong-bondong. Saking antusias dan penasarannya. Padahal udah seminggu. Jualan kopi ini, gorengan, parkir 2000 laris, " tutur perekam video.
Warga Kecamatan Wanayasa, Sabar membenarkan ramainya kunjungan di Desa Balun. Dia mengatakan TKP saat ini masih sering didatangi warga dari luar desa. Bahkan sebagian dari mereka datang dari jauh.
"Seperti tempat wisata, " katanya.
Sebelumnya, polisi telah memasang garis polisi atau police line di kebun yang dijadikan lokasi pembunuhan dan "kuburan massal" korban dari Mbah Slamet. Hal ini dilakukan agar tidak sembarang orang masuk ke lokasi tersebut.
Selain itu, rumah Mbah Slamet sebelumnya juga sempat dijaga relawan dari organisasi kemasyarakatan (Ormas). Pasalnya, banyak warga yang penasaran melihat rumahnya. Bahkan gang masuk menuju rumah tersangka dipasang barikade menggunakan tumpukan kayu dari kedua arah.
Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Rombongan Emak-Emak Geruduk TKP Pembunuhan Dukun Pengganda Uang : Seperti Tempat Wisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.