Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Perancis Dideportasi Setelah Protes "Speaker" Masjid dan Bikin Onar di Lombok Barat

Kompas.com - 01/04/2023, 19:09 WIB

MATARAM, KOMPAS.com - Warga negara asing asal Perancis, Emmanuel Rene Michel alias ER (51), akhirnya dideportasi ke negaranya, Sabtu dini hari, (1/4/2023). Sekitar pukul 04.15 Wita, petugas imigrasi membawa ER meninggalkan kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Mataram.

ER nampak santai mengenakan celana jeans pendek, dan kemeja bermotif wayang Jawa dengan tas kecil diselempang di bahu kanannya. Warga Negeri Anggur ini sama sekali tidak menunjukkan penyesalan.

"Dia akan diterbangkan ke Jakarta pukul 06.00 Wita, dan nanti dari Bandara Soekarno Hatta akan diterbangkan ke negaranya pukul 11.00 waktu Jakarta," terang Kasi Inteldakim, Putu Agus Eka Putra pada Kompas.com di Kantor Imigrasi Mataram.

Baca juga: WNA Perancis Protes soal Pengeras Suara di Masjid Lombok Barat, Buat Onar hingga Dideportasi

Agus menjelaskan, ER telah 25 hari berada di Lombok, berada di rumah yang ditempatnya di jalan Lumba Lumba Green Valley, Dusun Batu Bolong, Senggigi, Lombok Barat.

"Yang bersangkutan ini datang dari Bandara Ngurah Rai Bali menuju Lombok, menggunakan visa on arrival. Sejauh ini, dia tidak memiliki catatan kriminal, dan baru kali ini melakukan kesalahan," kata Agus.

Berdasarkan arahan dari Dirjen Imigrasi RI, Silmy Karim, bagi wisatawan asing yang tidak mematuhi dan melanggar peraturan dan ketertiban umum wajib ditindak tegas,

"Jadi kami mematuhi arahan Dirjen untuk menindak tegas mereka yang melanggar ketertiban umum seperti ER ini," jelasnya.

Cerita warga saat ER bikin onar

Sementara itu di lokasi kejadian, warga mengaku sangat terganggu dengan tingkah polah sang WNA Perancis, yang tiba-tiba masuk masjid memakai sepatu kets berwarna hitam, Minggu (26/3/2023) dini hari pukul 01.00 Wita.

Zul Aminuddin (23), warga Dusun Batu Bolong, menceritakan tatkala ER langsung masuk masjid tanpa membuka sepatunya, lantaran emosi dan terganggu suara speaker masjid saat warga tadarus atau melantunkan ayat suci usai shalat tarawih.

Baca juga: WNA Perancis Diamankan Petugas Usai Mengamuk di Bandara Ngurah Rai, Diduga Depresi hingga Dibawa ke Rumah Sakit

"Saya kaget saat dia datang lewat pintu gerbang belakang, rumahnya dekat hanya 100 meter dari masjid. Dia naik masjid pakai sepatu, saya langsung bilang kamu buka sepatu ini tempat ibadah. Saya pakai bahasa Indonesia dan dia juga bisa berbahasa Indonesia, tapi dia malah menantang minta divideokan dan diviralkan, apa ini nyanyi-nyanyi di sini, katanya," cerita Zul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sebanyak 620.258 Warga Jateng Tergolong Miskin Ekstrem

Sebanyak 620.258 Warga Jateng Tergolong Miskin Ekstrem

Regional
'Rasanya Sedih, Harusnya Ibu Bisa Berangkat, Malah Sudah Dipanggil oleh Allah'

"Rasanya Sedih, Harusnya Ibu Bisa Berangkat, Malah Sudah Dipanggil oleh Allah"

Regional
Kasus Gigitan Anjing Rabies di Sintang Capai 282 Orang, 7 di Antaranya Meninggal Dunia

Kasus Gigitan Anjing Rabies di Sintang Capai 282 Orang, 7 di Antaranya Meninggal Dunia

Regional
Kanal di Mamuju Dipenuhi Sampah Sepanjang 500 Meter, Warga Keluhkan Bau Tak Sedap

Kanal di Mamuju Dipenuhi Sampah Sepanjang 500 Meter, Warga Keluhkan Bau Tak Sedap

Regional
Sampaikan 'Update' Kasus, Kompolnas Kunjungi Rumah PNS Bapenda Semarang Iwan Boedi yang Ditemukan Tewas Terbakar

Sampaikan "Update" Kasus, Kompolnas Kunjungi Rumah PNS Bapenda Semarang Iwan Boedi yang Ditemukan Tewas Terbakar

Regional
Pemerintah Lakukan Mediasi untuk Redam Konflik Antarsuku di Nabire

Pemerintah Lakukan Mediasi untuk Redam Konflik Antarsuku di Nabire

Regional
Potret Kerusakan Lingkungan di Kampung Siswi SMP Pengkritik Wali Kota Jambi

Potret Kerusakan Lingkungan di Kampung Siswi SMP Pengkritik Wali Kota Jambi

Regional
Lantik 78 Pejabat, Wali Kota Surabaya: Jangan Kaget Kalau Setiap Bulan Ada ASN Dimutasi

Lantik 78 Pejabat, Wali Kota Surabaya: Jangan Kaget Kalau Setiap Bulan Ada ASN Dimutasi

Regional
Marak Konten Bertentangan dengan Adat, Alasan Warga Baduy Minta Akses Internet Dihapus

Marak Konten Bertentangan dengan Adat, Alasan Warga Baduy Minta Akses Internet Dihapus

Regional
2.296 Warga Brebes bekerja di Luar Negeri, Mayoritas Jadi ART di 13 Negara

2.296 Warga Brebes bekerja di Luar Negeri, Mayoritas Jadi ART di 13 Negara

Regional
Video Viral Diduga ASN di Palembang Karaoke Sambil 'Live Streaming' TikTok, Berujung Pemanggilan

Video Viral Diduga ASN di Palembang Karaoke Sambil "Live Streaming" TikTok, Berujung Pemanggilan

Regional
Warga Baduy Minta Internet Dihapus, Pemkab Lebak Bersurat ke Kominfo

Warga Baduy Minta Internet Dihapus, Pemkab Lebak Bersurat ke Kominfo

Regional
Tercatat Ada 34 Gempa Bumi Susulan di Pacitan Usai Gempa Magnitudo 6

Tercatat Ada 34 Gempa Bumi Susulan di Pacitan Usai Gempa Magnitudo 6

Regional
Laga Perdana di Stadion Manahan Usai Piala Dunia U-20 Batal, Persis Solo Vs Klub Korea Selatan

Laga Perdana di Stadion Manahan Usai Piala Dunia U-20 Batal, Persis Solo Vs Klub Korea Selatan

Regional
Heboh Jemaah Haji asal Sulsel Mengaku Diusir dari Hotel di Arab Saudi, Begini Penjelasan Ketua Kloter 14

Heboh Jemaah Haji asal Sulsel Mengaku Diusir dari Hotel di Arab Saudi, Begini Penjelasan Ketua Kloter 14

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com