Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2023, 05:00 WIB

KULON PROGO, KOMPAS.com – Masyarakat diminta bersiap menghadapi potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana di sejumlah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY menyebut potensi cuaca ekstrem karena munculnya Tropical Cyclone Herman atau Siklon Tropis Herman yang terpantau di Barat Daya pulau Jawa.

Kepala Stasiun Meteorologi Klas  II Yogyakarta, Warjono mengungkapkan, munculnya Siklon Tropris Herman berpotensi menyebabkan terjadinya hujan sangat lebat, angin kencang disertai petir, bahkan bisa hujan es. Pada wilayah tertentu bisa terjadi puting beliung. Selain itu gelombang laut bisa mencapai 4-6 meter.

Baca juga: Dampak Siklon Herman di Yogyakarta, Pohon Tumbang, Pasar Giwangan Rusak

“Hujan tidak lama, tapi efek angin cenderung (merusak) di wilayah yang dilewati. Potensi ini cenderung di Sleman menuju Yogya hingga Gunung Kidul,” kata Warjono.

Siklon Tropis Herman terpantau bergerak dengan kecepatan 55 Knot di samudera pada sebelah Barat Daya pulau Jawa. Pembentukan awan pun mudah tumbuh di barat Gunung Merapi atau daerah Magelang.

Potensi hujan lebat bisa tiba-tiba meningkat mulai dari daerah Magelang, masuk ke Yogyakarta. Dari Kulon Progo, masuk ke Sleman, lalu bergerak ke Timur menuju ke Yogya, Bantul dan Gunung Kidul.

Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Joko Satyo Imam Nahrowi meminta masyarakat waspada. Karenanya, warga diimbau untuk bersiap menghadapi potensi bencana dengan meminimalisasi dampaknya.

"Kemungkinan dampaknya dengan ancaman banjir dan pohon tumbang, longsor di perbukitan.  Masyarakat harus banyak yang dipersiapkan. Daerah rawan longsor, juga waspada,” kata Joko.

Joko juga mengingatkan, untuk warga harus memperhatikan lingkungan sekitar. Misalnya pohon yang mudah tumbang harus dipotong atau dikurangi rantingnya.

“Masyarakat juga mesti menormalisasi saluran air di daerah masing-masing. Sehingga saat hujan lebat air mengalir tetap optimal. Warga juga harus bisa mengelola sampah. Misal bambu hingga ranting hanyut, tidak berpotensi menyumbat saluran lalu  banjir,” kata Joko pada kesempatan berbeda.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita SDN 012 Sei Banjar Kaltara, Sekolah dengan Akses Jalan Rusak yang Selalu Sepi Murid Saat Musim Penghujan Tiba

Cerita SDN 012 Sei Banjar Kaltara, Sekolah dengan Akses Jalan Rusak yang Selalu Sepi Murid Saat Musim Penghujan Tiba

Regional
Jadi Bacaleg PDI-P Dapil Jateng IV, Cucu Megawati Turun ke Wonogiri, Bambang Pacul: Belajar Perjuangan Raden Mas Said

Jadi Bacaleg PDI-P Dapil Jateng IV, Cucu Megawati Turun ke Wonogiri, Bambang Pacul: Belajar Perjuangan Raden Mas Said

Regional
Ditanya soal Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno Mengaku 'Jomblo Politik': Ingin Tunjukkan Kinerja Dahulu

Ditanya soal Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno Mengaku "Jomblo Politik": Ingin Tunjukkan Kinerja Dahulu

Regional
Survei Litbang 'Kompas' Prabowo Ungguli Ganjar, Bambang Pacul: Saya Tidak Percaya Survei yang Dibuat Orang Lain

Survei Litbang "Kompas" Prabowo Ungguli Ganjar, Bambang Pacul: Saya Tidak Percaya Survei yang Dibuat Orang Lain

Regional
Menhan Prabowo Resmikan 11 Titik Sumur Bor di Pulau Sumbawa NTB

Menhan Prabowo Resmikan 11 Titik Sumur Bor di Pulau Sumbawa NTB

Regional
Kisah Inspiratif Pemuda Asal Lombok Tengah Raih Gelar Doktor di Amerika, Menangis Haru Saat Berpidato

Kisah Inspiratif Pemuda Asal Lombok Tengah Raih Gelar Doktor di Amerika, Menangis Haru Saat Berpidato

Regional
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 29 Mei 2023: Pagi Cerah dan Sore Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 29 Mei 2023: Pagi Cerah dan Sore Cerah Berawan

Regional
Mengapa Bengkulu Dijuluki Bumi Rafflesia?

Mengapa Bengkulu Dijuluki Bumi Rafflesia?

Regional
BERITA FOTO: Antusias Warga Palembang Saksikan Alutsista TNI AU

BERITA FOTO: Antusias Warga Palembang Saksikan Alutsista TNI AU

Regional
Mengapa Balikpapan Dijuluki Kota Minyak?

Mengapa Balikpapan Dijuluki Kota Minyak?

Regional
12 Siswa Madrasah di Wonogiri Diduga Dicabuli Kepsek dan Guru

12 Siswa Madrasah di Wonogiri Diduga Dicabuli Kepsek dan Guru

Regional
Perjuangan Aminah Sabuku, Petugas Kebersihan di Papua Kuliahkan 6 Anak dan Raih Penghargaan dari Iriana Jokowi

Perjuangan Aminah Sabuku, Petugas Kebersihan di Papua Kuliahkan 6 Anak dan Raih Penghargaan dari Iriana Jokowi

Regional
Polisi Tangguhkan Penahanan 2 Mahasiswa Unand Tersangka Pelecehan Seksual karena Pelaku Depresi

Polisi Tangguhkan Penahanan 2 Mahasiswa Unand Tersangka Pelecehan Seksual karena Pelaku Depresi

Regional
BERITA FOTO: Semarak Harlah Ke-77 Muslimat NU di Temanggung dan Sidoarjo

BERITA FOTO: Semarak Harlah Ke-77 Muslimat NU di Temanggung dan Sidoarjo

Regional
Mengapa Merauke Dijuluki Kota Rusa?

Mengapa Merauke Dijuluki Kota Rusa?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com