Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Otopsi Kades Curuggoong, Penyebab Kematian Overdosis Rocuranium

Kompas.com - 28/03/2023, 14:37 WIB

SERANG, KOMPAS.com - Kasubbid Toksikoligi Forensik Puslabfor Bareskrim Polri Kompol Faizal Rachmad memaparkan hasil otopsi Kepala Desa Curuggoong, Serang, Banten, Salamunasir.

Hasil otopsi menunjukan bahwa adanya kandungan rocuronium atau obat yang digunakan untuk melemaskan otot didalam tubuh korban.

"Rocuronium yg kita temukan di organ korban, itu obat bius yang hanya digunakan oleh dokter spesialis anastesi. Jadi tidak boleh digunakan oleh selain dokter anastesi karena dikhawatirkan di luar dosis bisa membuat pasien meninggal," kata Faizal kepasa wartawan di Mapolresta Serang Kota, Selasa (28/3/2023).

Baca juga: Alasan Polisi Tak Jerat Mantri Penyuntik Mati Kades Curuggoong Pasal Pembunuhan Berencana

"Dan memang korban ini terjadi karena over dosis yang disuntikan itu (rocuranium). Sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," sambung Faizal.

Dijelaskan Faizal, rocuranium ditemukan di darah, lambung dan organ empedu serta hati korban.

Namun, tim forensik tidak menemukan kandungan atau negatif cairan syidadryl dyphenhydramine dan  atracurium besylate di tubuh korban.

Dua cairan itu sebelumnya diakui pelaku yakni Suhendi yang berprofesi sebagai mantri atau perawat di RSUD Banten ke penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Serang Kota.

Baca juga: Ternyata Ada 2 Zat Dalam Suntikan yang Sebabkan Kematian Kades Curuggoong

Menurut Faizal, ada kecocokan hasil otopsi dengan keterangan tersangka dan sakai yang menyebut bahwa korban setelah disuntikan mengalami kejang-kejang, hilang kesadaran, dan mengeluarkan busa dari mulutnya.

"Tidak kalah pentingnya menurut keterangan saksi, ada keluar buih atau busa di mulutnya, dan itu memang gejala khasnya orangg over dosis itu keluar buih, karen terjadi penolakan obat yang masuk ke dalam tubuhnya. Dan ini memang overdosis dari obat bius itu jenis rocuronium," tandasnya.

Wakil Kepala Polresta Serang Kota AKBP Hujra Soumena menegaskan, bahwa dari hasil otopsi didapati fakta penyebab kematian korban yakni karena rocuranium bukan dyphenhydramine (obat alergi).

"Dari penjelasan beliau (forensik) tidak dari enam organ tubuh yang diambil dan jenis obat yang ada itu rocuronium, bukan dyphenhydramine," kata Hujra.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Beri Dukungan Remaja yang Diperkosa Oknum Brimob dan 10 Pria di Parimo, Perempuan di Palu Gelar Aksi 1.000 Lilin

Beri Dukungan Remaja yang Diperkosa Oknum Brimob dan 10 Pria di Parimo, Perempuan di Palu Gelar Aksi 1.000 Lilin

Regional
Duel dengan Perampok, Seorang Pemilik Kebun di Pontianak Berakhir di Rumah Sakit

Duel dengan Perampok, Seorang Pemilik Kebun di Pontianak Berakhir di Rumah Sakit

Regional
32 Warga dan Mahasiswa Farmasi di Lombok Keracunan Nasi Bungkus

32 Warga dan Mahasiswa Farmasi di Lombok Keracunan Nasi Bungkus

Regional
Pertama di Tanjungpinang, Warga Kelurahan Air Raja Tanam Padi di Lahan Bekas Tambang Bauksit

Pertama di Tanjungpinang, Warga Kelurahan Air Raja Tanam Padi di Lahan Bekas Tambang Bauksit

Regional
Erick Tohir, Sandiaga Uno, dan Ganjar Pranowo Kompak Terbangkan Lampion Waisak 2023 di Candi Borobudur

Erick Tohir, Sandiaga Uno, dan Ganjar Pranowo Kompak Terbangkan Lampion Waisak 2023 di Candi Borobudur

Regional
[POPULER NUSANTARA] Perwira Polisi Pemerkosa Anak di Parimo Ditetapkan Tersangka | Mahasiswa Unhas Makassar Ditemukan Setelah Hilang Sejak Mei 2023

[POPULER NUSANTARA] Perwira Polisi Pemerkosa Anak di Parimo Ditetapkan Tersangka | Mahasiswa Unhas Makassar Ditemukan Setelah Hilang Sejak Mei 2023

Regional
Ganjar Sebut Waisak di Borobudur Momentum Merekatkan Hubungan Antarumat Beragama

Ganjar Sebut Waisak di Borobudur Momentum Merekatkan Hubungan Antarumat Beragama

Regional
Semua Jalur di Timor Barat NTT Ditutup untuk Hewan Pembawa Rabies

Semua Jalur di Timor Barat NTT Ditutup untuk Hewan Pembawa Rabies

Regional
Ratusan Kades dan Sekdes Berangkat ke Semarang Besok, Hadiri Sarasehan Kades se-Jateng

Ratusan Kades dan Sekdes Berangkat ke Semarang Besok, Hadiri Sarasehan Kades se-Jateng

Regional
Sejarah Kabupaten Cilacap yang Namanya Bukan Berasal dari Bahasa Sunda

Sejarah Kabupaten Cilacap yang Namanya Bukan Berasal dari Bahasa Sunda

Regional
Saat Ribuan Lampion Waisak Diterbangkan di Langit Borobudur...

Saat Ribuan Lampion Waisak Diterbangkan di Langit Borobudur...

Regional
Mobil Rombongan Pengantar Calon Haji Kecelakaan di Tol Salatiga, Sopir dan 8 Penumpang Terluka

Mobil Rombongan Pengantar Calon Haji Kecelakaan di Tol Salatiga, Sopir dan 8 Penumpang Terluka

Regional
Perwira Polisi Perkosa Anak 15 Tahun di Parimo, Awalnya Minta Carikan Ponsel yang Hilang

Perwira Polisi Perkosa Anak 15 Tahun di Parimo, Awalnya Minta Carikan Ponsel yang Hilang

Regional
Sepekan Hilang Saat Pergi ke Kebun, Lansia di Ambon Ditemukan Tewas

Sepekan Hilang Saat Pergi ke Kebun, Lansia di Ambon Ditemukan Tewas

Regional
Sejarah Kota Bukittinggi, Berawal dari Sebuah Pakan di Nagari Kurai

Sejarah Kota Bukittinggi, Berawal dari Sebuah Pakan di Nagari Kurai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com