Setiap masjid di Aceh selalu membagikan bubur kanji rumbi secara gratis kepada masyarakat.
Mi caluk adalah salah satu menu buka puasa di Aceh, yang memiliki cita rasa gurih. Hidangan ini sangat digemari masyarakat Aceh.
Mi caluk adalah mi khas Aceh yang terbuat dari mi lidi yang telah digoreng dan diberi bumbu pedas.
Hidangan mi caluk dapat dinikmati dengan bumbu pelengkap berupa bumbu kacang atau kuah sayur. Taburan remahan kerupuk membuat makanan ini makin nikmat.
Timphan adalah menu buka puasa yang tidak hanya ditemukan pada bulan Ramadan, namun juga pada hari-hari lainnya.
Hidangan ini biasanya disantap masyarakat Aceh pada saat sarapan atau menemani minum kopi.
Kulit Timphan terbuat dari tepung ketan dengan campuran ketela ungu, labu kuning, dan pisang raja.
Baca juga: Resep Timphan Pisang, Kue Khas Aceh yang Dikukus
Adonan tersebut dipipihkan di atas daun pisang dan diisi dengan srikaya atau inti.
Srikaya merupakan selai yang tebuat dari gula, telur, dan santan. Sedangkan, inti terbuat dari kelapa setengah tua dan gula merah.
Setelah diberi isian, timpan dikukus hingga matang.
Bubur pedas merupakan makanan suku Melayu, salah satunya suku Aceh Tamiang di Aceh. Disebut bubur pedas karena memiliki cita rasa pedas.
Bubur pedas biasa selalu ada pada bulan Ramadan. Hidangan ini juga disajikan pada saat penyambutan tamu dan acara kenduri.
Bubur pedas di Aceh Tamiang memiliki filosofi "Sempene atau keberkahan", karena bahan-bahan yang digunakan memiliki makna tersendiri.
Bahan untuk membuat bubur pedas menggunakan umbi-umbian, yaitu ubi jalar kuning dan merah, ubi kayu, dan labu kuning.