SURABAYA, KOMPAS.com - Kelompok wali murid sebuah Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau sekolah agama setingkat sekolah dasar di Kecamatan Tambaksari Surabaya melaporkan seorang wali kelas berinisial A ke Polrestabes Surabaya pekan lalu.
Guru A dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual kepada beberapa siswinya.
A disebut melakukan pelecehan dengan modus pelajaran indera perasa.
Baca juga: Oknum Perawat di RSUD Majene Diduga Lecehkan Pasien, Polisi Lakukan Penyelidikan
Kepala Unit Perlindungan Perempuan Dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya Ipda Tri membenarkan adanya laporan tersebut. Menurut dia, kasus tersebut sudah dilaporkan pada 16 Februari 2023 lalu.
"Laporan masuk 16 Februari kemarin. Sekarang masih penyelidikan," katanya dikonfirmasi Rabu (22/2/2023).
Terpisah, Kepala Sekolah MI tersebut membenarkan salah satu oknum guru di sekolahnya mengaku melakukan pelecehan terhadap sejumlah siswi.
Kepala sekolah mengaku sudah memanggil A setelah ada laporan dari sejumlah wali murid tentang apa yang dilakukan guru tersebut para siswinya.
Baca juga: Oknum Perawat di RSUD Majene Diduga Lecehkan Pasien, Polisi Lakukan Penyelidikan
Berdasarkan laporan wali murid kepada dirinya, guru A yang juga wali salah satu kelas di sekolah tersebut memberikan pelajaran tematik semi permainan untuk menguji kemampuan indera perasa.
"Tapi oleh guru A disalahgunakan untuk melakukan pelecehan," kata Kepala Sekolah dikonfirmasi terpisah.
Menurutnya, ia sudah memanggil guru A untuk mengonfirmasi laporan tersebut.
"Yang bersangkutan minta maaf dan mengakui," terangnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.