SUMBAWA, KOMPAS.com - Debit air di Bendungan Bintang Bano yang melewati ambang batas menjadi salah satu penyebab banjir bandang di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Debit air itu dilepas ke Sungai Brang Rea dan meluap hingga membanjiri permukiman warga.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, saat dikonfirmasi pada Selasa (14/2/2023).
"Debit air dilepas melalui dua pintu di Bendungan Bintang Bano dengan ukuran 30 sentimeter dan pintu kedua 60 secara bertahap ke Sungai Brang Rea," kata Fud.
Baca juga: Ribuan Warga Terdampak Banjir Bandang di Sumbawa Barat Kesulitan Air Bersih
Fud menjelaskan, saat hari pertama banjir bandang pada Senin (13/2/2023), debit air di Bendungan Bintang Bano 118 meter kubik per detik, sedangkan hari ini debit air sudah turun menjadi 116 meter kubik per detik.
"Normalnya debit air 115 di bendungan terbesar di NTB itu. Kami tetap pantau dan mengupdate data dari Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk mitigasi bencana," sebut Fud.
Baca juga: Banjir Bandang Landa 3 Kecamatan di Sumbawa Barat, Jaringan Listrik Padam
Saat ini, debit air sudah mulai normal, namun curah hujan masih tinggi. Ia imbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan jangan cemas.
Sejauh ini, akses menuju Brang Rea masih terisolasi. Sebab, jalan putus dan debit air masih belum surut. Sehingga, penyaluran bantuan kepada warga menggunakan perahu karet.
"Distribusi bantuan ke Kecamatan Brang Rea tidak bisa menggunakan kendaraan umum harus perahu karet," ujar Fud.
Berdasarkan data terbaru, ada 2.000 rumah dan 22.000 jiwa yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Brang Rea. Sedangkan, di Kecamatan Taliwang ada 5.000 rumah dan 22.000 jiwa terdampak, tersebar di 7 Kelurahan dan 3 Desa yaitu Seloto, Tamekan serta Sermong.
Sementara, ratusan hektar lahan pertanian yang terdampak banjir di Kecamatan Brang Rea dan Taliwang ada yang sudah diangsuransikan sehingga bisa diklaim ganti kerugian.
"Saya akan meminta Dinas Pertanian untuk mengkalkulasikan perhitungan ganti kerugian bagi petani. Sementara Tim BPBD dan Dinas Sosial (dapur umum) tetap siaga 24 jam siap bantu warga yang terdampak banjir," pungkas Fud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.