KENDAL, KOMPAS.com - Masih ingat Subari, warga Desa Kalibareng, Kecamatan Patean Kendal, yang mendapat penghargaan dari gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, karena menghibahkan tanahnya untuk embung di desanya?
Embung Itu kini pembangunannya telah selesai, dan diberi nama Embung Subari, dengan Ganjar meresmikannya Selasa (14/2/2023).
Ganjar, pada kesempatan itu, mengucapkan syukur karena pembuatan embung di Desa Kalibareng telah selesai dikerjakan.
Ia berharap, embung yang diberi nama Embung Subari tersebut bisa menjadikan lahan pertanian lebih produktif, dan petani bisa panen 3-4 kali dalam satu tahun.
“Sebelumnya, masyarakat hanya bisa panen sekali dalam satu tahun, karena masa tanam harus menunggu musim hujan. Saya juga berharap embung bisa mengaliri lahan sawah yang luasnya mencapai 35 hektar,“ kata Ganjar.
Ganjar berpesan kepada masyarakat, supaya bisa menjaga mata air. Caranya dengan melestarikan alam sekitar, dan menjaga pepohonan yang tumbuh subur di wilayah embung.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, terutama kepada Bapak Subari yang sudah menghibahkan lahannya untuk embung air yang baru saja diresmikan ini. Semoga akan membawa manfaat dan keberkahan bagi masyarakat di Desa Kalibareng,” tambah Ganjar.
Ganjar menegaskan, setelah pembangunan embung , pekerjaan berikutnya adalah menuntaskan pembangunan saluran air, perbaikan akses jalan ke lokasi, serta pekerjaan tersier lainnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kalibareng, Suwanto, mengucapkan terima kasih kepada Ganjar Pranowo yang telah perhatian dan hadir menjawab persoalan di tengah-tengah masyarakat.
Salah satunya dengan membuat embung air yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kalibareng. "Terima kasih Bapak Ganjar. Embung air ini sangat bermanfaat sekali bagi warga," ujar Suwanto.
Suwanto menjelaskan, Embung Subari memiliki latar belakang kisah yang panjang. Awalnya, tambah Suwanto, masyarakat di Desa Kalibareng mengharapkan adanya pembangunan embung untuk irigasi lahan pertanian.
“Lalu Pak Subari, memberikan tanah miliknya Tak tanggung-tanggung, tanah yang diberikan cuma-cuma itu luasnya sekitar 1.800 meter. Dasar itulah yang kemudian disepakati, nama Subari dijadikan nama embung,” kata Suwanto.
Terkait hal itu, Subari berharap, dengan diresmikannya embung ini ke depannya bisa membawa manfaat untuk mensejahterakan masyarakat di Desa Kalibareng. “Semoga petani tidak kesulitan air lagi,” pungkas Subari.
Baca juga: Tenggelam Saat Berenang di Embung, Remaja Asal Sabu Raijua Ditemukan Tewas
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.