KOMPAS.com - Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum perawat terhadap pasien rumah sakit umum daerah (RSUD) di Majene sudah dilaporkan ke kepolisian.
Suami pasien berinisial C mengungkap terduga pelaku perawat berinisial IS melecehkan korban dengan meraba bagian sensitif korban pada 22 Januari 2023.
"Jadi dia tunggui saya keluar cari sarapan, baru dia (IS) masuk ruangan dan lecehkan istriku," ujar C, suami pasien.
Dia menambahkan, pihaknya sudah melaporkan terduga pelaku ke polisi sejak awal Febuari lalu.
"Saya sudah melaporkan ke Polres. Tanggal dua Februari (korban melapor)," ujar suami pasien berinisial R dilansir dari Tribun-Sulbar.com, Selasa (14/2/2023).
Baca juga: Topang Tol Probowangi, Pemkab Probolinggo Siapkan Kawasan Industri
Direktur Rumah Sakit Umum (RSUD) Majene, dr Nurlina membantah pegawainya melakukan tindak pelecehan seksual seperti tudingan salah satu pasiennya.
Bantahan itu disampaikan dr Nurlina usai menggelar pertemuan internal dengan jajaran yang dihadiri langsung IS (oknum pegawai yang dituding melecehkan pasien).
"Dari hasil pertemuan ini, IS menyampaikan kepada kami apa yang dikatakan di media itu tidak benar," ujarnya.
Bahkan, dia meragukan jika benar pegawainya itu sudah melakukan pelecehan seperti meraba alat kelamin pasiennya, serta mempertanyakan kenapa baru sekarang dipersoalkan.
Menurutnya, pasien telah dirawat sejak 18 Januari sampai 28 Januari. Sementara kejadian diduga dialami korban pada 22 Januari.
"Pada saat tanggal 18 sampai 28 Januari tidak masalah. Kalau ada tindak asusila, kenapa waktu itu tidak berteriak dan dia keluar dari rumah sakit baik baik saja," lanjut Nurlina.
Berdasarkan pengakuan suami si pasien, IS melancarkan aksinya di pagi hari, saat si suami keluar ruangan untuk membeli sarapan.
IS dituduh melecehkan pasien dengan cara menyentuh meraba bagian-bagian sensitif pada tubuh pasien.
Pihaknya menyayangkan pemberitaan yang mencoreng nama RSUD Majene, padahal dalam pertemuan khusus membahas kasus ini, pihaknya tidak menemukan indikasi dugaan pelecehan seperti yang disebutkan korban.
"Dari hasil pertemuan ini IS menyampaikan kepada kami apa yang dikatakan di media itu tidak benar," kata Dirut RSUD Majene, dr Nurlina di RSUD Majene.
Baca juga: Oknum Perawat di RSUD Majene Diduga Lecehkan Pasien, Polisi Lakukan Penyelidikan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.