SUMBAWA, KOMPAS.com - Banjir bandang dengan ketinggian 1-1,5 meter merendam ribuan rumah di Kecamatan Taliwang dan Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat kembali dilanda banjir bandang setelah sebelumnya terjadi pada 2007.
Baca juga: Banjir Bandang di Sumbawa Barat Meluas, Ribuan Rumah Terendam
Warga yang berada di bantaran Kali Brang Rea dan Brang Ene memilih mengungsi karena banjir menggenangi rumah mereka.
"Di rumah saya banjir masih setinggi dada. Saya memilih mengungsi," kata warga Kelurahan Bugis, Kecamatan Taliwang, Yuli Surya, saat dikonfirmasi, Selasa (14/2/2023).
Warga Kelurahan Menala, Kecamatan Taliwang, Erna mengaku terisolasi di lantai dua rumahnya karena banjir belum surut.
"Rumah batu. Jadi semua barang terendam, kami hanya selamatkan barang elektronik," kata Erna saat dikonfirmasi.
Sementara itu, warga Kelurahan Sampir, Kecamatan Taliwang, Nela juga terdampak banjir. Nela yang tinggal di rumah panggung mengaku banjir sampai di tangga rumahnya.
"Dari tadi malam mati lampu. Rumah gelap dan kami tidak bisa kemana-mana," kata Nela.
Hingga kini, Kecamatan Taliwang lumpuh. Aktivitas sekolah diliburkan karena terdampak banjir bandang.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbawa Barat Amrullah mengamini banjir di wilayah itu belum surut.
"Banjir bandang karena intensitas hujan yang cukup tinggi sebabkan sungai di Brang Rea dan Brang Ene meluap dan menggenangi rumah warga hingga hari ini," kata Amrullah yang dikonfirmasi, Selasa.
Sejumlah bantuan dari berbagai kalangan telah berdatangan ke wilayah itu. Dapur umum untuk membantu warga juga telah didirikan.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah juga dijadwalkan mengunjungi korban banjir hari ini.