Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Keluarga di Bima Kehilangan 2 Putri karena DBD dalam Sepekan

Kompas.com - 11/02/2023, 11:33 WIB
Junaidin,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Pasangan suami istri Irvan dan Rita, warga Desa Naru, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), harus kehilangan dua orang putrinya Sharifa Dzakira Ramadhani (8) dan Alesha Naufallyn Rabbani (3).

Dua bocah tersebut dinyatakan meninggal dunia akibat terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Ironisnya, mereka meninggal hanya dalam rentan waktu sepekan, pada 20 dan 26 Januari 2023.

Baca juga: Kasus DBD di Bali Meningkat, Pemprov Kembangkan Teknologi Pencegahan Dini

Irvan, ayah dua bocah tersebut menceritakan, putri pertamanya Sharifah Dzakira Ramadhani awalnya mengidap gejala demam selama tiga hari di rumah.

Karena gejala demamnya itu memuncak pada hari ke empat, ia bersama sang istri kemudian merujuknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima.

Setelah mendapat penanganan dari tim dokter rumah sakit, buah hatinya itu tampak segar dan sehat.

Namun pada hari ke tujuh kondisi kesehatan sang anak memburuk, trombositnya menurun serta tubuhnya kejang-kejang.

Baca juga: Kasus DBD di Sikka Bertambah Jadi 120 Kasus, Didominasi Anak Usia Sekolah

Saat ditangani tim medis buah hatinya tak lama dinyatakan meninggal dunia dengan diagnosis positif DBD.

"Meninggalnya siang hari pada tanggal 20 Januari. Kata tim dokter yang menangani saat itu, anak saya itu positif DBD," kata Irvan saat dikonfirmasi, Sabtu (11/2/2023).

 

Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah Sharifah Dzakira Ramadhani langsung dibawa pulang untuk dimakamkan di permakaman umum Desa Naru, Kecamatan Sape.

Tiga hari setelah meninggalnya bocah yang baru duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar (SD) itu, putri bungsunya Alesha Naufallyn Rabbani kemudian jatuh sakit.

Sebelumnya, Alesha terlihat sehat bahkan sempat menemani orangtuanya untuk ziarah ke makam sang kakak.

Baca juga: Kasus Capai 172 dan 4 Meninggal, Kota Bima Tetapkan Status KLB DBD

Sepulang dari makam, Alesha juga sempat bermain dengan anak seusianya disekitar rumah tempat mereka tinggal.

Karena gejala demam yang dialami, Irvan bersama sang istri hari itu juga langsung membawa Alesha ke Puskesmas Sape.

Saat diperiksa oleh tim medis puskesmas trombositnya dinyatakan normal, namun penyakitnya mengarah ke DBD.

"Alesha kemudian dirujuk ke rumah sakit. Dia ditangani oleh dokter anak yang juga menangani kakaknya waktu itu," jelasnya.

Menurut Irvan, saat tiba di rumah sakit kondisi Alesha tampak sehat dan masih bisa berinteraksi dengan keluarga yang datang menemaninya.

Baca juga: 12 Meninggal akibat DBD, Pemkab Bima Bahas Penetapan Status KLB

Tim dokter yang memeriksa saat itu hanya menyampaikan bahwa kaki Alesha kedinginan, sehingga harus dipasangkan cairan infus dan disuntikan obat.

Setelah pemasangan infus infus dan penyuntikan obat, kesehatan Alesha berangsur membaik, ia bahkan sempat main HP dan makan cukup banyak.

Namun tidak lama berselang, tepatnya pada 26 Januari dini hari, Alesha mulai kejang-kejang hingga menghembuskan nafas terakhirnya.

"Kami sebagai keluarga sebenarnya belum menerima kejadian ini. Tapi mau bagaimana lagi, mungkin itu sudah ajal anak saya," ujar Irvan.

 

Irvan tidak berani menaruh curiga atas dugaan kelalaian yang dilakukan oleh tim dokter yang menangani dua putrinya itu.

Saat ini ia hanya berusaha fokus menjalani hari-harinya bersama sang istri setelah kehilangan dua putrinya akibat DBD.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima mengonfirmasi penambahan kasus kematian anak akibat DBD.

Baca juga: Selama Januari 2023, Pemkab Buleleng Catat 101 Kasus DBD

Dari 1 Januari sampai 7 Februari 2023 kemarin, sudah 10 orang meninggal dunia. Sementara 47 orang tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan puskesmas.

"10 orang meninggal per 7 Februari ini," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bima, Suryadin saat dikonfirmasi, Selasa (7/2/2023).

Suryadin mengatakan, meski ada penambahan kasus kematian warga akibat DBD, namun secara umum perkembangan penyakit ini sudah melandai. Hal itu ditandai meningkatnya kesembuhan pasien hingga 76 persen per 7 Februari 2023.

Berdasarkan data terkini yang disampaikan satuan tugas penanganan DBD Kabupaten Bima, jumlah total warga positif DBD sudah 246 orang. Sebanyak 189 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh, sedangkan 10 orang meninggal dunia, dan 47 orang masih dirawat.

Baca juga: Kasus DBD di Sikka NTT Terus Bertambah, 25 Orang Masih Dirawat

Menurut dia, dengan melihat data kasus itu maka persentase kematian menurun dari 4,76 persen menjadi 4,47 persen.

"Meski belum sepenuhnya tuntas, namun penanganan penyakit DBD menunjukkan perkembangan yang baik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com