Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Capai 172 dan 4 Meninggal, Kota Bima Tetapkan Status KLB DBD

Kompas.com - 10/02/2023, 13:12 WIB
Junaidin,
Krisiandi

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Penetapan status itu menyusul tingginya temuan kasus DBD selama dua bulan terakhir, yakni Januari dan Februari 2023.

"Berdasarkan jumlah kasus yang ada dan kecepatan penularan yang terjadi, kita sudah menetapkan status KLB," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bima, Syarifuddin saat dikonfirmasi, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Kasus DBD di Sikka Bertambah Jadi 120 Kasus, Didominasi Anak Usia Sekolah

Syarifuddin mengatakan, selama Januari sampai 10 Februari 2023, jumlah total warga terjangkit DBD sudah mencapai 172 orang.

Sebanyak 19 orang di antaranya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan puskesmas, sedangkan 4 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya sudah sembuh.

Menurut dia, temuan kasus tersebut bila dibanding periode yang sama di tahun 2022, persentasenya meningkat empat kali lipat.

"Kalau dulu hanya satu orang meninggal dan warga terjangkit tidak seberapa, jadi ini kejadian yang beda dari biasanya makanya kita tetapkan status KLB," jelasnya.

Baca juga: 9 Orang Meninggal akibat DBD Selama Januari, Pemkab Bima: Belum Layak Status KLB

Syarifuddin mengatakan, Kota Bima resmi menetapkan status KLB penyakit DBD sejak 6 Februari 2023, sesuai Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan Wali Kota Bima HM Lutfi.

Dengan ditetapkannya status KLB DBD maka intensitas pencegahan akan semakin masif dilakukan di tengah masyarakat.

Demikian juga soal edukasi atau penyuluhan terkait bahaya DBD, yang mana tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan tetapi juga masyarakat di tiap kelurahan.

Selain itu, program fogging atau pengasapan akan digencarkan di daerah temuan kasus DBD, termasuk wilayah sekitar yang berpotensi muncul wabah penyakit tersebut.

"Dimana ada penderita disitu kita fogging, tapi SOP tetap harus bebas jentik 95 persen dulu," jelasnya.

Baca juga: Warga Meninggal akibat DBD di Bima Bertambah Jadi 10 Orang, 47 Masih Dirawat

Syarifuddin menegaskan, nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi sumber penularan DBD akan punah dengan sendirinya bila tidak ada wadah untuk bertelur.

Karenanya, langkah yang paling efektif memberantas penyakit ini adalah masyarakat harus memastikan tidak ada titik genangan air di tengah permukiman.

"Kalau ini kita lakukan DBD sudah bisa kita berantas. Makanya fogging itu hanya 25 persen efektifnya kendalikan DBD, 75 persennya itu dari pemberantasan jentik nyamuk," kata Syarifuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com