Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Imbauan soal Maraknya Penculikan Anak Menuai Polemik, Kadisdik Kota Kupang Minta Maaf

Kompas.com - 01/02/2023, 21:24 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Dumuliahi Djami, meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat terkait surat imbauan yang dikeluarkan untuk kepala sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

Dalam surat imbauan itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang menyebut kasus penculikan anak marak terjadi di wilayah itu.

Baca juga: Balai Karantina Pertanian Kupang Musnahkan 500 Kg Daging Babi dari Sulawesi Tenggara

Surat itu beredar luas di sejumlah media sosial dan grup aplikasi pesan instan WhatsApp. Belakangan, surat edaran itu menjadi polemik karena belum ada tercatat kasus penculikan anak di Kota Kupang.

"Saya sebagai kepala dinas meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kota Kupang, kalau memang surat ini menyebabkan kekisruhan dan muncul banyak pendapat," ujar Djami, saat diwawancarai Kompas.com di ruang kerjanya, Rabu (1/2/2023).

Permintaan maaf itu, lanjut Djami, disampaikan kepada para guru dan siswa di Kota Kupang.

"Kami juga meminta maaf kepada bapak ibu Polri, karena dengan surat kami ini bisa saja terganggu karena kalau marak terjadi berarti sudah banyak terjadi. Padahal di Kota Kupang belum ada. Sekali lagi kami meminta maaf," ujar dia.

Intinya, kata Djami, surat yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang itu demi mencegah aksi penculikan anak di wilayah itu.

Djami menyebut, surat itu dibuat pada 31 Januari 2023. Surat itu ditandatangani pada Rabu pagi.

Baca juga: Aniaya Pedagang karena Tak Berikan Rokok, 2 Pelajar di Kupang Ditangkap

"Setelah itu kita langsung sebar melalui WhatsApp (WA) kepada pihak sekolah, mulai dari PAUD, SD dan SMP di Kota Kupang sekitar pukul 09.00 Wita," ujar dia.

Setelah menerima komplain dari berbagai pihak, Djami dan jajarannya langsung mengoreksi surat itu dan menggantinya dengan yang baru. Dia berjanji lebih teliti mengeluarkan surat imbauan di masa depan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com