Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Timbunan Sampah di Kota Malang, DLH Sebut akibat Kurang TPS

Kompas.com - 31/01/2023, 15:36 WIB
Nugraha Perdana,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com -Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Noer Rahman menyesalkan banyak lahan kosong di Kota Malang yang dijadikan tempat pembuangan sampah.

Rahman mengaku menerima laporan adanya timbunan sampah di sejumlah titik di Kota Malang.

Rahman mengatakan ini terjadi karena kurangnya tempat pembuangan sampah yang seharusnya ada di setiap kelurahan. Sehingga warga memilih untuk membuang sampah sembarangan di lahan kosong.

"Seperti di Jalan Esberg (Kelurahan Karangbesuki) yang membuat timbunan sampah di lahan kosong, kemudian di Jodipan juga ada, Kedungkandang, Tanjung, 4 wilayah ini. Alasannya warga merasa kejauhan kalau membuang sampah di TPS beda kelurahan, sehingga di taruh sembarangan," kata Rahman pada Selasa (31/1/2023).

Baca juga: Pria di Banjarnegara Ubah Sampah Plastik Jadi BBM

Menurutnya, penimbunan sampah secara sembarangan itu meresahkan warga karena menimbulkan bau dan merusak estetika keindahan lingkungan.

Pemkot, kata dia, membantu pengangkutan sampah di lokasi-lokasi tersebut, meski bukan kewenangannya.

"Tapi sementara tetap kita bantu (pengangkutannya), seharusnya ranah kita di TPS, tetapi semoga ada solusi dari masing-masing wilayah," katanya.

Rahman mengatakan, total terdapat 37 TPS di 52 kelurahan yang ada di Kota Malang. Menurutnya, setiap TPS yang ada saat ini bisa mengakomodasi 3 sampai 4 kelurahan. Kondisi itu dinilainya kurang ideal. 

"Idealnya satu kelurahan satu TPS. Kurangnya TPS, karena beberapa TPS bisa mengakomodasi 3-4 kelurahan, TPS masih kurang memadai," katanya.

Kini rata-rata setiap harinya di Kota Malang terdapat 500 ton sampah. Frekuensi pengangkutan sampah dari setiap TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) rata-rata 4 sampai 5 ritasi.

Untuk solusi sementara, pihaknya akan menganggarkan tambahan amrol sebanyak 3-5 unit yang ditempatkan di lokasi-lokasi TPS dengan frekuensi penumpukan sampah terbanyak.

Amrol seperti bentuk kontainer terbuka yang dapat terpasang di truk untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA.

Baca juga: Terbawa Gelombang Pasang, Sampah Kiriman Menumpuk di Pulau Masalembu Sumenep

"Karena penganggaran khusus TPS tahun 2023 belum ada, tapi kami akan menambah amrol ada tambahan sekitar 3-5 unit, bentuknya seperti kontainer truk yang bisa ditempatkan di TPS sebagai tambahan tempat penimbunan sampah. Penempatan di TPS Tanjung, TPS sekitar Kedungkandang, dan lainnya," katanya.

Pihaknya juga akan memperkuat untuk berkoordinasi dengan masing-masing pihak kelurahan/kecamatan untuk mencari solusi lanjutan dari pengelolaan sampah di Kota Malang.

"Seharusnya secara pengelolaan mulai dari tingkat RT/ RW harus sudah dilakukan untuk meminimalisasi jumlah sampah yang ada," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com