Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Banjarnegara Ubah Sampah Plastik Jadi BBM

Kompas.com - 30/01/2023, 10:28 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Seorang pria di Banjarnegara, Jawa Tengah, mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).

Dia adalah Budi Trisno Aji (42), pengelola Bank Sampah Desa Kasilib, Kecamatan Wanadadi.

Budi menceritakan, awalnya prihatin karena banyak sampah plastik yang tidak memiliki nilai ekonomis. Contohnya, tas kresek, plastik kemasan minyak goreng, styrofoam, dan ban bekas.

Baca juga: Warga Baubau Ubah Sampah Jadi Kursi Senilai Jutaan Rupiah

Saking sulitnya dijual, sampah plastik jenis tersebut menumpuk hingga mencapai 42 ton. Menurut Budi, hanya sampah plastik tertentu yang bernilai ekonomi tinggi.

"Saya memulai 2014, pada tahun 2016 (terkumpul) 42 ton sampah plastik yang tidak bsia diolah. Dari situ kami berpikir, tanpa intervensi tekonolgi sampah plastik tidak akan terselesaikan, justru akan membebani pengelola bank sampah," ucap Budi saat webinar Asosiasi Klaster Indonesia seri 55, Sabtu (28/1/2023) malam.

Singkat cerita, Budi kemudian melakukan riset dan mengembangkan mesin pirolisis untuk mengubah sampah plastik menjadi BBM.

Bahkan mesin pirolisis generasi terakhir yang dikembangkan Budi meraih juara pertama lomba Krenova Jawa Tengah.

"Dengan mesin itu, BBM yang keluar sudah memenuhi spesifikas produk di luar sana. Standar BP Migas, dan mesin kami ternyata mampu memenuhi standar itu," kata Budi.

BBM yang dihasilkan dari mesin pirolisis buatannya kini banyak digunakan UMKM seperti penggilingan padi hingga kompor di rumah tangga.

Baca juga: 3 Mahasiswa ITB Ubah Sampah Jadi Energi Listrik

"Bisa digunakan utk mesin diesel sampai mobil mewah seperti Pajero Sport dan Panther Touring," ungkap Budi.

Namun pemasarannya masih terbatas untuk komunitasnya, karena terkendala regulasi.

Solar dijual kepada warga dengan harga Rp 8.500 per liter. Menurut Budi solar tersebut jauh lebih murah dibanding harga di pasaran.

"Solar yang dihasilkan ini setara dengan solar terbaik di pasaran yang dijual Rp 18.500 per liter. Sejauh ini tidak ada keluham dari warga yang memakai," ujar Budi.

Budi mengatakan, BBM dari limbah plastik itu juga telah melalui uji laboratorium.

"Pertamina membantu uji kualitas produk. Pemerintah dan Pertamina beri support, yang penting tidak disalahgunkan untuk opolosan," ujar Budi.

Baca juga: Program ‘Recycle Me’ Coca-Cola, Ubah Sampah Plastik Jadi Cuan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com