Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengketa Lahan, 2 Kelompok Warga Bergulat di Tengah Lahan Persawahan

Kompas.com - 28/01/2023, 09:23 WIB
Junaedi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Dua kelompok warga yang terlibat sengketa lahan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, nekat bergulat di tengah lumpur areal persawahan demi mempertahankan hak atas tanah yang diklaim kedua pihak sebagai pemilik yang sah.

Sebuah mesin traktor yang tengah bekerja mengolah lahan sengketa berusaha dihentikan paksa oleh pihak lawan, namun mendapat perlawanan dari pihak lainnya. Keributan di tengah areal persawahan hingga jadi tontonan warga tak terhindarkan.

Keributan antar-dua kelompok warga yang saling mengeklaim lahan persawahan seluas sekitar satu hektar di Desa Sumberejo, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, berlangsung menegangkan, Jumat (27/1/2023). Kedua belah pihak saling klaim sebagai pemilik lahan yang sah.

Baca juga: Sengketa Lahan TNI AL dan Pengembang Perumahan Semarang Akan Berlanjut di Meja Hijau

Dua kelompok warga itu sudah lama bersengketa hingga ke tingkat kasasi dan Mahkamah Konstitusi. Mereka pun saling sering di tengah sawah.

Keributan di tengah lahan sawah yang tengah dibajak salah satu kelompok ini sempat jadi tontonan layaknya pagelaran drama kolosal.

Tak hanya kaum pria tampak terlibat bersitegang dnegan kubu lawan, namun sejumlah ibu-ibu juga rela mandi lumpur demi mempertahankan tanah yang dikenail sebgaia hak milik mereka.

Menurut Kapolres Polewali Mandar, AKBP Agung Budi Leksono, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, 30 personel diterjunkan ke lokasi sengketa untuk mengamankan TKP.

Polisi juga berupaya mendamaikan sengketa kedua kelompok agar tidak terjadi tindakan anarkisme seperti yang sudah terjadi sebelumnya.

“Ini kasus sengketa lahan antar kedua pihak yang sudah lama berlangsung, dan kasusnya telah dilaporkan dan ditangani Polda Sulbar. Hari in kita mengerahkan puluhan personil untuk mengamankan kedua pihak agar tidak terlibat anarkis,” jelas Agung Budi Leksono.

Baca juga: Sengketa Tanah antara TNI AL dan Pengembang Perumahan di Semarang Belum Ada Titik Temu, BPN Beri Penjelasan

Benturan dua kelompok warga untuk yang kesekian kalinya sejak kedua kelompok ini terlibat sengekjta lahan terjadi saat salah satu pihak sedang mengerahkan mesin traktor untuk mengolah lahan sengketa tersebut.

Namun upaya pihak lain mengolah lahan sengketa tersebut ditolak kubu lawan lainnya. Mereka pun ramai-ramai turun ke sawah untuk menghalau pergerakan mesin traktor agar lahan tersebut tidak diolah atau dihentikan, karena alasan pihak yang mengolah lahan tersebut tidak berhak atas tanah sengketa tersebut.

Keributan kedua pihak ini berjalan cukup lama, beberapa orang terlihat berusaha melerai kedua belah kelompok.

Berbekal kayu dan benda tumpul, kedua keluarga yang sejak lama besengketa ini terlihat saling ngotot dan mempertahankan lahan sengeketa tersebut sebagai hak milik mereka masing-masing.

Baca juga: Jadi Sengketa Lahan, Puskesmas Pasangkayu Disegel Warga, Pasien Sulit Berobat

Konflik antar-kelompok yang berlangsung lebih dari satu jam ini baru mereda setelah puluhan aparat kepolisian tiba di lokasi dan mengamankan keduanya.

Kasus sengketa lahan persawahaan ini terjadi sejak bertahun tahun lamanya. Bahkan kedua phak saling menggugat hingga ke Mahkamah Konstitusi.

Meski kedua kelompok beberapa kali terlibat bentrok di tengah lahan persawahan, namun tak ada korban jiwa dan luka luka akibat saling serang dalam keributan yang berlarut-larut tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com