KOMPAS.com - Penyegelan Puskesmas Pasangkayu di Desa Karya Bersama, Sulawesi Barat, membuat pelayanan terganggu.
Warga yang hendak berobat tidak bisa dilayani. Penyegelan terjadi setelah lahan tempat Puskesmas Pasangkayu tersangkut sengketa lahan.
Sejumlah warga mengklaim lahan itu adalah milik mereka. Saat ini masih proses negosiasi antara pemerintah dan warga.
Baca juga: Alasan Bupati Grobogan Cukur 2 Kades yang Viral di Video Sentil Nama Jokowi
“Kita sudah sepakat dengan manajemen Puskesmas Pasangkayu untuk merelokasi sementara pelayanan dasar kesehatan ke Puskesmas Tanjung Rabia, sambil menunggu hasil negosiasi pemerintah daerah dan warga yang menyegel puskesmas,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Pasangkayu, Samhari.
Baca juga: Puskesmas Pasangkayu Disegel Warga, Pasien Kebingungan Cari Tempat Berobat
Samhari menjelaskan lahan tersebut awalnya ialah hibah untuk pembangunan puskesmas seluas 5000 meter.
Namun terjadi kesalahan pada sertifikat yang mencantumkan 7000 meter.
"Jadi ada lebih 2000 meter itu. Nah itu lahan milik warga yang menyegel. Tidak semua dipakai pembangunan gedung itu yang 2000 meter, cuman masuk dalam kawasan puskesmas yang dalam pagar," kata Samhari dilansir dari Tribunnews.com.
Seperti diberitakan sebelumnya, akibat penyegelan itu pelayanan Puskesmas Pasangkayu pun terpaksa direlokasi ke Puskesmas Tanjung Rabia.
Namun, di puskesmas tersebut hanya bisa memberikan pelayanan dasar.
Pelayanan seperti pemeriksaan USG, pemeriksaan laboratorium tak bisa dilakukan karena para petugas tidak bisa merelokasi peralatan mereka ke Puskesmas Tanjung Rabia.
“Untuk sementara pelayanan kita relokasi ke Puskemas Tanjung Rabia, namun hanya pelayanan dasar karena kita tak bisa merelokasi semua peralatan ke tempat yang baru,” jelas Kepala Puskesmas Pasangkayu, Fatmawati MKes, Selasa (24/1/2023).
(Penulis : Kontributor Polewali, Junaedi | Editor : Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul: Alasan Warga Segel Puskesmas Pasangkayu 1 hingga Ganggu Layanan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.