Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Kamerawan Perekam Tragedi KKA, Pelanggaran HAM yang Diakui Jokowi

Kompas.com - 12/01/2023, 15:56 WIB
Masriadi ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Ali Raban, kamerawan RCTI, menceritakan kengerian dalam peristiwa Tragedi Simpang Kertas Kraf Aceh (KKA) Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, medio 1999.

Kasus ini berawal saat seorang personel TNI Sersan Dua Aditia dari Satuan Arhanud Rudal Pulo Rungkom, Aceh Utara, tidak pulang ke markas setelah mendengar ceramah maulid Nabi Muhammad SAW di Lapangan Sepak Bola, Cot Murong, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, pada Kamis 30 April 1999 malam.

Komandan Mayor Santun Pakpahan saat itu memerintahkan untuk mengawasi dakwah itu. Militer Indonesia kala itu menyebutnya dengan sebutan “Dakwah Gerakan Aceh Merdeka”.

Baca juga: Tragedi Simpang KKA: Latar Belakang, Kronologi, dan Kontroversi

Dalam ceramah itu dibahas soal kemerdekaan Aceh dan lain sebagainya.

Lalu, pada 31 April 1999, tiga truk mencari keberadaan Sersan Aditia. Mereka khawatir Aditia meninggal dunia dalam tugas karena diculik Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Aksi para tentara itu memicu protes warga. Mereka menolak kedatangan tentara di kampungnya di Desa Cot Murong.

Demonstrasi besar pun digelar pada 1 Mei 1999. Akhirnya, hari itu disepakati bahwa keberadaan Sersan Aditia akan dicari oleh aparat desa dan tokoh masyarakat.

Kesepakatan ini diambil dalam rapat di kantor Camat Dewantara, saat itu camat di sana, Marzuki.

Baca juga: Amnesty International: Pengakuan Jokowi Atas Pelanggaran HAM Berat Tak Ada Artinya Tanpa...

Namun, pada 2 Mei 1999, tentara kembali masuk kampung. Misi yang sama yaitu mencari Sersan Aditia.

Kali ini, beredar kabar tentara memukul warga Desa Lancang Barat, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, karena tidak mengetahui keberadaan Sersan Aditia.

Isu ini lalu meluas. Ratusan warga datang ke Simpang Kertas Kraf Aceh. Sepanjang jalan dari simpang itu ke pusat Kota Krueng Geukuh ditutupi lautan manusia.

Mereka berdemonstrasi pada, Senin, 3 Mei 1999. Apalagi, saat itu, beredar kabar ada warga yang diculik TNI dari Satuan Arhanud Rudal.

“Saya bersama Imam Wahyudi, almarhum Umar HN datang ke lokasi untuk liputan. Kami terjebak di lautan massa. Saya bahkan sempat melihat Camat Marzuki, dalam bahasa sekarang di-bully oleh pendemo di lokasi,” kata Ali Raban saat dihubungi, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Harapan Korban Tragedi Simpang KAA Usai Jokowi Akui Pelanggaran HAM Berat di Indonesia

Ali saat itu bekerja sebagai kamerawan untuk Umar HN. Dia pula yang merekam detik demi detik peristiwa yang mengenaskan itu.

Saat itu, kata Ali, tiga truk TNI tidak bisa bergerak di lautan massa.

“Tiba-tiba terdengar suara tembakan dari orang yang mengendarai sepeda motor. Karena suara tembakan inilah, prajurit TNI yang di dalam truk langsung melepaskan tembakan ke atas,” kata Ali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com