Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Daerah Dilanda Banjir, Warga Jateng Diimbau Merayakan Tahun Baru di Rumah

Kompas.com - 31/12/2022, 19:16 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Polda Jawa Tengah (Jateng) mengimbau agar warga Jateng merayakan malam pergantian tahun baru di rumah bersama keluarga.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Al Qudussy mengatakan, anjuran merayakan tahun baru di rumah karena sejumlah wilayah saat ini sedang dilanda banjir. Di antaranya di Kendal, Kota Semarang, Pati dan Pekalongan. 

"Imbauan dari Polda Jateng masyarakat diminta merayakan tahun baru di rumah bersama keluarga," jelasnya saat dikonfirmasi, Sabtu (31/12/2022).

Baca juga: Banjir Rendam Semarang, Warga Sulap Gerobak Jadi Ojek Apung, Tarifnya Rp 15.000

Namun, lanjutnya, Polda Jateng juga tidak melarang apabila ada masyarakat yang tetap ingin merayakan tahun baru di luar rumah.

"Polri siap hadir untuk memberikan pengamanan untuk masyarakat," ujarnya.

Dia menegaskan, masyarakat tetap dilarang menggunakan petasan atau mercon untuk merayakan tahun baru. Namun, untuk kembang api tetap diperbolehkan.

"Mercon tetap dilarang ya tapi kembang api diperbolehkan," imbuhnya.

Untuk pesta perayaan tahun baru skala besar, warga bisa melapor dan meminta izin ke kantor polisi terdekat agar ada pengamanan.

"Nanti jika ada perayaan skala besar harus izin dulu biar didata," ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminudin mengatakan, hujan deras sempat membuat hampir di semua wilayah Kota Semarang terjadi banjir.

"Hampir semua wilayah Kota Semarang terendam tapi sekarang mulai surut," jelasnya saat dikonfirmasi, Kompas.com.

Laporan yang dia terima, saat ini wilayah yang terendam banjir tinggal beberapa titik seperti Kecamatan Genuk, Kecamatan Mangkang, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Ngaliyan (Wonosari) dan Semarang Utara.

Baca juga: 37 Titik di Kabupaten Kendal Dilanda Banjir hingga Tanah Longsor

"Tinggal beberapa lokasi yang tergenang banjir, hanya beberapa titik karena cekungan," ujarnya.

Dia menjelaskan, untuk kondisi genangan di pusat Kota Semarang sudah mulai kering karena airnya sudah berhasil dialirkan ke rumah pompa.

"Drainase kita sudah cukup mengalirkan air dari pusat kota ke pompa-pompa air," paparnya.

Sampai saat ada beberapa titik seperti di Pedurungan dan Genuk yang warganya sudah dilakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman.

"Untuk Mangkang belum ada informasi yang masuk soal warga yang dievakuasi," imbuhnya.

Untuk itu, dia menghimbau kepada warga Kota Semarang agar tetap waspada dengan hujan ekstrem selama beberapa hari yang akan datang.

"Bersihkan sampah di selokan. Selain itu warga yang tinggal di bukit juga hati-hati longsor. Kalau ada retakan segera lapor," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com