SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang melintas di bawah jembatan tol dekat Universitas Semarang (USM), Jawa Tengah (Jateng) manfaatkan ojek apung untuk menghindari genangan banjir.
Pantauan di lokasi genangan banjir di lokasi tersebut tingginya mencapai 50 cm. Tak terhitung jumlah sepeda motor yang mogok karena nekat menerjang genangan banjir tersebut.
Warga Siwalan, Kota Semarang, Wawan sengaja memanfaatkan gerobak miliknya untuk dijadikan ojek apung bersama teman-temannya.
Baca juga: 37 Titik di Kabupaten Kendal Dilanda Banjir hingga Tanah Longsor
"Sekali mengangkut kita beri harga Rp 15.000," jelasnya di lokasi, Sabtu (31/12/2022).
Dia mengaku sudah sejak pagi menekuni jasa ojek apung tersebut. Selain membantu warga yang melintas, usaha ojek apung juga cukup menyenangkan.
"Senang bisa membantu, kalau keuntungan ya bisa buat makan dengan teman-teman ini," ujarnya.
Menurutnya, biaya Rp 15.000 untuk ojek apung tak sebanding jika kendaraan warga mogok saat menerjang banjir di lokasi tersebut.
"Kalau mogok biayanya lebih mahal," imbuhnya.
Rencananya, dia tetap akan membuka jasa ojek apung selama masih ada genangan banjir. Setelah surut, kegiatan ojek apung itu juga akan rampung.
"Masih buka jasa selama masih ada genangan ini," ujarnya.
Seorang warga bernama Diki mengaku terbantu dengan adanya ojek apung. Melalui ojek apung, sepeda motornya bisa melintas tanpa hambatan.
"Sepeda motor kalau tak ada ojek apung ini pasti sudah mogok," paparnya.
Terkait biaya, ojek apung termasuk murah. Diki menghitung jika sepeda motornya mogok biayanya lebih mahal.
"Pasti lebih mahal, selain itu banyak memakan waktu juga. Kalau pakai ini bisa langsung aktivitas lagi," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.