Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem, Gubernur Kepri Imbau Warganya Tidak Mandi di Pantai

Kompas.com - 28/12/2022, 15:13 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengimbau masyarakat untuk tidak mandi atau main air saat berlibur ke pantai untuk saat ini.

"Saya minta agar anak-anak dan remaja selalu dalam pengawasan para orangtuanya saat bermain atau mandi di pantai untuk saat ini," kata Ansar melalui keterangan tertulisnya, Rabu (28/12/2022).

Ia mengaku larangan ini dilakukan mengingat di akhir tahun ini cuaca kurang baik. Ombak cenderung kuat dan angin bertiup sangat kencang dikarenakan sedang musim utara.

Baca juga: Cuaca Buruk, Wisata Alam Garut hingga Pangandaran Sepi, Wisatawan Pindah ke Mal

“Sekali lagi saya minta agar masyarakat berhati-hati untuk sementara, mengingat cuaca akhir tahun kurang bagus agar hindari dulu aktivitas berenang, diving, dan snorkling. Ini demi kebaikan kita bersama," jelas Ansar.

Mengingat saat ini sedang libur sekolah, Ansar pun memaklumi jika anak-anak ingin menikmati masa liburannya untuk berjalan-jalan bersama keluarga dan pantai adalah salah satu tujuan favorit bagi masyarakat Kepri.

Apalagi biaya ke pantai relatif lebih murah dan suasana pantai sangat menyenangnakan.

Baca juga: Turis Malaysia yang Terseret Arus di Pantai Diamond Nusa Penida Ditemukan Tewas

“Kami tau berwisata ke pantai adalah salah satu tujuan favorit bagi kita semua. Namun dalam kondisi seperti saat ini, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan, makanya saya imbau hindari dulu berenang, diving, dan snorkling," ucap dia.

"Nanti jika cuaca sudah bersahabat, silahkan berkunjung ke pantai-pantai yang ada di seluruh penjuru Kepri. Kepri punya banyak pantai yang indah yang siap dikunjungi,” tambah Ansar.

Selain itu, Ansar meminta penjaga pantai (sea guard) agar lebih jeli dan waspada mengawasi para pengunjung yang berdada di pantai.

Agar peraturkan-peraturan terkait larangan berenang, diving, dan snorkling selama cuaca kurang bagus dijalankan. Jika melihat pengunjung yang melanggar agar diingatkan. 

“Jangan sungkan-sungkan, silahkan diingatkan, dan masyarakat juga harus mematuhi imbauan atau peraturan yang dibuat oleh para penjaga pantai demi keamanan dan kenyamanan bersama,” pungkas Ansar.

BMKG sebut cuaca Kepri Mengkhawatirkan

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Fitri Annisa mengatakan, saat ini cuaca di Kepri terbilang mengkhawatirkan.

"Terdapat pertemuan massa udara (konvergensi) di sekitar wilayah Kepri yang mendukung pertumbuhan awan hujan. Secara umum kondisi cuaca Kepri diprakirakan berawan dengan potensi hujan intensitas ringan hingga sedang," tutur Fitri.

Kendati demikian, Fitri meminta masyarakat Kepri mewaspadai gelombang laut yang dapat mencapai ketinggian 2 meter di wilayah perairan Lingga dan Bintan. Kemudian 2,5 meter di wilayah perairan Kepulauan Anambas, dan 5 meteran di wilayah perairan Natuna.

"Untuk perairan Batam sendiri tinggi gelombang mencapai 1,5 meteran," pungkas Fitri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Leuwi Jurig di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Leuwi Jurig di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Wujudkan Keluarga Berkualitas, Pemkot Semarang Libatkan PKK Implementasikan Gerakan Kembali ke Meja Makan

Wujudkan Keluarga Berkualitas, Pemkot Semarang Libatkan PKK Implementasikan Gerakan Kembali ke Meja Makan

Regional
Oknum Polisi di Kendal Diduga Gelapkan Mobil Rental

Oknum Polisi di Kendal Diduga Gelapkan Mobil Rental

Regional
Disdikbud Jateng Akui Temuan 25 Piagam Palsu di PPDB 2024

Disdikbud Jateng Akui Temuan 25 Piagam Palsu di PPDB 2024

Regional
Beredar Foto Syur Selebgram Ambon, Polisi: Kita Sedang Dalami

Beredar Foto Syur Selebgram Ambon, Polisi: Kita Sedang Dalami

Regional
Diduga Pakai Piagam Palsu, 25 Calon Siswa di SMAN 3 Semarang Terancam Tereliminasi

Diduga Pakai Piagam Palsu, 25 Calon Siswa di SMAN 3 Semarang Terancam Tereliminasi

Regional
Minyakita Langka di Polewali Mandar, Pedagang Beralih ke Minyak Premium

Minyakita Langka di Polewali Mandar, Pedagang Beralih ke Minyak Premium

Regional
Jelang MXGP di Selaparang, Para Pebalap Diarak Naik Sepeda Onthel dan Praje

Jelang MXGP di Selaparang, Para Pebalap Diarak Naik Sepeda Onthel dan Praje

Regional
Kadisdik Kota Sorong Jadi Tersangka Korupsi Dana Covid Rp 2,3 Miliar

Kadisdik Kota Sorong Jadi Tersangka Korupsi Dana Covid Rp 2,3 Miliar

Regional
Pj Gubernur Sulsel Apresiasi Kolaborasi TNI dan Pemda dalam Tingkatkan Ketahanan Pangan di Pinrang

Pj Gubernur Sulsel Apresiasi Kolaborasi TNI dan Pemda dalam Tingkatkan Ketahanan Pangan di Pinrang

Regional
Kronologi Penemuan Potongan Kaki Manusia Mengambang di Pantai Semarang

Kronologi Penemuan Potongan Kaki Manusia Mengambang di Pantai Semarang

Regional
Polisi Periksa Bupati Lampung Tengah Terkait Kasus Dugaan Penipuan

Polisi Periksa Bupati Lampung Tengah Terkait Kasus Dugaan Penipuan

Regional
Video Viral Sopir Mobil Acungkan Pisau di Sragen, Polisi: Mabuk dan Marah Disalip Bus

Video Viral Sopir Mobil Acungkan Pisau di Sragen, Polisi: Mabuk dan Marah Disalip Bus

Regional
Pemkot Solo Keluarkan Surat Cuti di Luar Tanggungan Negara Agus Irawan yang Maju Pilkada Boyolali 2024

Pemkot Solo Keluarkan Surat Cuti di Luar Tanggungan Negara Agus Irawan yang Maju Pilkada Boyolali 2024

Regional
Ditembak Polisi, Kaki Pembunuh Sopir Taksi Online di Jambi Diamputasi

Ditembak Polisi, Kaki Pembunuh Sopir Taksi Online di Jambi Diamputasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com