Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembang Kinanthi: Pengertian, Watak, dan Aturan

Kompas.com - 13/12/2022, 20:33 WIB
Dini Daniswari

Editor

 

KOMPAS.com - Tembang Kinanthi merupakan salah satu judul tembang Macapat.

Tembang kinanthi berada pada urutan keempat dari 11 judul tembang Macapat.

Tembang macapat adalah salah satu karya sastra Jawa yang berupa tembang atau puisi tradisional.

Masing-masing tembang Macapat memiliki makna dan tujuan yang berbeda-beda, termasuk tembang Kinanthi.

Umumnya, tembang Macapat berisi mengenai petuah untuk kehidupan manusia dari lahir hingga akhir hayat.

Bagi masyarakat Jawa, tembang Jawa terdengar tidak asing lagi. Hal ini karena banyak kesenian tembang Jawa yang populer di tengah masyarakat

Berikut ini adalah pengertian, watak, dan aturan atau paugeran tembang Kinanthi

Tembang Kinanthi

Pengertian Tembang Kinanthi

Tembang Kinanthi berasal dari kata dikanthi-kanthi yang maknanya adalah didampingi, diarahkan, atau diiringi.

Baca juga: Tembang Gambuh: Watak, Aturan, dan Contoh

Maksudnya adalah manusia membutuhkan tuntunan atau jalan yang benar untuk mencapai cita-citanya.

Dalam bahasa Jawa, tembang Kinanthi memiliki makna yang sama dengan kata kanthi, kanthil, dan gandeng.

Tembang macapat adalah adalah tembang untuk menggambarkan pembentukan jati diri dan mencari bekal ilmu, baik secara formal maupun non formal.

Pada tembang ini juga menggambarkan kisah anak yang beranjak dewasa, telah mengalami masa pubertas, dan mulai mengenal baik dan buruk.

Makna lain tembang Kinanthi adalah anjuran kepada orang tua untuk mendidik anak-annaknya.

Tembang Kinanthi biasanya dilantunkan untuk hiburan, pementasan atau acara adat.

Watak Tembang Kinanthi

Setiap tembang memiliki watak sebagai ciri khas yang terdapat pada lirik-liriknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com